Suara.com - Di tengah gencarnya kampanye mobil listrik yang menyasar kaum muda, sebuah survei justru mengungkap fakta yang mengejutkan. Generasi X, atau mereka yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980, tercatat sebagai kelompok usia yang paling siap untuk mengadopsi mobil listrik (EV) dalam lima tahun mendatang.
Menurut laporan yang dilansir Drive, temuan ini berasal dari survei yang dilakukan oleh situs Money terhadap lebih dari 1.000 pengemudi dari berbagai generasi di Australia. Hasilnya mematahkan asumsi bahwa generasi mudalah yang paling antusias dengan teknologi kendaraan ramah lingkungan.
Survei tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 23 persen responden dari Gen X menyatakan akan memilih mobil listrik sebagai kendaraan mereka berikutnya. Angka ini secara signifikan mengungguli generasi milenial yang berada di posisi kedua dengan 20 persen, diikuti oleh Gen Z sebanyak 16 persen. Sementara itu, generasi Baby Boomer menjadi kelompok yang paling resisten, di mana hanya 11 persen yang berminat pada EV.
Namun, peta preferensi berubah drastis ketika pilihan beralih ke mobil hybrid. Gen Z justru menjadi kelompok yang paling tertarik dengan 42 persen responden menyatakan minatnya. Mereka diikuti oleh milenial (36 persen), sementara Gen X dan Baby Boomer menunjukkan minat yang sama di angka 33 persen.
Di sisi lain, mobil konvensional bermesin bensin atau diesel (ICE) masih menjadi pilihan utama bagi generasi yang lebih tua. Sebanyak 53 persen dari kelompok Baby Boomer menyatakan akan tetap setia pada kendaraan ICE. Gen X berada di urutan kedua dengan 42 persen, disusul oleh milenial (40 persen) dan Gen Z (38 persen).
Survei ini juga menyoroti tiga faktor utama yang masih menjadi penghalang bagi adopsi mobil listrik secara luas. Sebanyak 21 persen responden menyebut kekhawatiran terbesar mereka adalah daya tahan baterai dan biaya pembelian awal yang masih tinggi. Selain itu, keterbatasan infrastruktur stasiun pengisian daya juga menjadi kendala serius bagi 18 persen responden.