Kalau dua komponen sebelumnya sudah cukup membuat khawatir, rack steer bisa dibilang sebagai “final boss”-nya kerusakan akibat banjir.
Komponen ini berfungsi mengatur arah mobil berdasarkan gerakan setir. Ketika air masuk melalui karet boot yang sobek atau bocor, sistem rack steer bisa terancam rusak.
Dampaknya cukup berat: kemudi menjadi lebih berat dari biasanya, presisi berkurang, dan lama-kelamaan bisa merusak sistem power steering. Biaya perbaikannya pun tidak murah, apalagi jika komponen harus diganti secara keseluruhan.
Cara Cegah Sebelum Terlambat
Lebih baik mencegah daripada menyesal, bukan? Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kondisi komponen-komponen tadi:
- Rutin periksa kondisi boot karet di tie rod dan rack steer
- Selalu pastikan bearing roda mendapat pelumasan yang cukup
- Lakukan servis berkala, terutama setelah melewati musim hujan
- Hindari melewati genangan air tinggi, walau mobil masih terasa kuat
- Cuci kolong mobil setelah hujan atau banjir untuk mencegah karat
Menghindari banjir memang tidak selalu mudah, terutama di kota besar yang rawan genangan. Tapi, tetap bijak saat berkendara. Risiko kerusakan komponen mobil bukan sekadar teori—biaya perbaikannya bisa membengkak dan membuat kamu menyesal karena keputusan sesaat.
Ingat, air memang tampak sepele, tapi jika sudah merusak sistem kemudi dan kaki-kaki mobil, dampaknya bisa sangat besar. Jadi, lebih baik hindari banjir, rawat mobil secara rutin, dan selalu waspada pada tanda-tanda kerusakan.