Xiaomi SU7 Lagi-Lagi Kena Apes, Pengguna Keluhkan Bumper Melengkung

Selasa, 20 Mei 2025 | 18:09 WIB
Xiaomi SU7 Lagi-Lagi Kena Apes, Pengguna Keluhkan Bumper Melengkung
Xiaomi SU7 (CarNewsChina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah gemerlap dunia otomotif listrik, Xiaomi yang dikenal sebagai raja teknologi, kini menghadapi babak baru yang tak terduga dalam petualangan mereka di jagat mobil listrik.

Sedan mewah SU7, yang sempat mencuri perhatian dunia dengan desain memukau dan teknologi mutakhirnya, kini harus berhadapan dengan ujian alam yang tak kenal kompromi.

Bayangkan sebuah skenario: Anda baru saja membeli mobil listrik premium yang menjadi buah bibir pecinta otomotif, namun tiba-tiba mendapati bumper depan melengkung. Inilah realita yang kini dihadapi sejumlah pemilik Xiaomi SU7 di Tiongkok.

Dilansir dari CarnewsChina, seorang pengguna mulai mengunggah foto-foto yang memperlihatkan bumper yang melengkung dan celah bodi yang tak lagi presisi, khususnya di area lampu depan.

Cuaca ekstrem yang melanda Tiongkok seolah menjadi antagonis dalam cerita ini.

Hal ini dibenarkan pihak  internal Xiaomi. Mereka  menunjukkan ada beberapa penyebab, seperti bahan bumper awal yang kurang kokoh, proses perakitan yang kurang presisi, dan pemuaian bahan akibat panas ekstrem.

Bumper Xiaomi SU7 melengkung saat cuaca ekstrem (CarnewsChina)
Bumper Xiaomi SU7 melengkung saat cuaca ekstrem (CarnewsChina)

Namun, seperti halnya protagonis yang bangkit dari keterpurukan, Xiaomi bergerak cepat dengan solusi yang mencerminkan DNA perusahaan teknologi.

Program perbaikan gratis diluncurkan dengan sistem yang terintegrasi melalui hotline dan aplikasi resmi.

Tim teknisi keliling siap meluncur ke lokasi pelanggan, menyelesaikan perbaikan dalam waktu singkat - rata-rata hanya 60 menit.

Baca Juga: Rekomendasi Smartwatch Terbaik Buat Pelari Tahun 2025

Yang menarik, varian tertinggi SU7 Ultra seolah kebal dari masalah ini berkat penggunaan material premium.

"Ini pembelajaran berharga dalam evolusi kami," demikian pernyataan resmi Xiaomi, mengakui bahwa transisi dari produsen smartphone ke pabrikan mobil listrik bukanlah perjalanan yang mudah.

Xiaomi juga melangkah lebih jauh dengan meluncurkan "panduan bertahan hidup" menghadapi cuaca ekstrem untuk pemilik SU7.

Mulai dari imbauan untuk tidak berlindung di bawah pohon saat badai, hingga prosedur mengaktifkan lampu hazard.

Bahkan, proses klaim asuransi dibuat semudah memesan makanan online - cukup beberapa ketukan di aplikasi Xiaomi Auto, bekerja sama dengan raksasa asuransi Ping An dan PICC.

Layanan darurat 24/7 yang tersebar di seluruh daratan Tiongkok menjadi bukti keseriusan Xiaomi dalam menjaga kepercayaan konsumen.

Meski menghadapi tantangan, respons positif dari mayoritas pemilik SU7 menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap merek ini tetap kokoh. Seperti kata pepatah, "badai pasti berlalu" - Xiaomi membuktikan bahwa mereka siap menghadapi berbagai cuaca dalam perjalanan panjang di industri otomotif listrik.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa dalam era transisi menuju mobilitas listrik, bahkan pemain teknologi sekaliber Xiaomi pun harus melewati kurva pembelajaran yang curam.

Spesifikasi XIaomi SU7

Xiaomi SU7 Ultra (CarnewsChina)
Xiaomi SU7 Ultra (CarnewsChina)

Xiaomi SU7, sebuah sedan listrik berdesain futuristik yang siap bersaing di pasar kendaraan listrik premium.

Mengusung dimensi 4.997 mm panjang, 1.963 mm lebar, dan tinggi 1.455 mm, dengan jarak sumbu roda 3.000 mm, Xiaomi SU7 masuk dalam kategori sedan kelas C. Mobil ini dikaitkan dengan dua nomor model: BJ7000MBEVR2 dan BJ7000MBEVA1.

Xiaomi SU7 ditenagai oleh motor listrik tunggal buatan UAES (United Automotive Electronic Systems) yang mampu menghasilkan tenaga puncak 220 kW atau setara 295 hp. Kecepatan tertingginya mencapai 210 km/jam. Untuk mendukung performanya, SU7 hadir dengan dua opsi ukuran roda: 19 inci (ban 245/45 R19) dan 20 inci (ban 245/40 R20).

Menariknya, SU7 kabarnya akan tersedia dalam dua varian: dengan dan tanpa sensor Lidar. Sensor ini dipasang di dekat kaca depan dan memungkinkan mobil untuk mendeteksi objek secara akurat—teknologi penting bagi kendaraan otonom.

Xiaomi juga menanamkan baterai lithium iron phosphate (LFP) dari FinDreams, anak usaha BYD, pada varian reguler. Sedangkan untuk versi SU7 Pro dan SU7 Max, Xiaomi menggunakan motor ganda bertenaga hingga 386 hp dan baterai lithium-ion ternary dari CATL. Versi Max bahkan bisa melesat hingga 265 km/jam.

Sebagai pelengkap, sistem kendaraan akan menggunakan HyperOS buatan Xiaomi yang juga terintegrasi dengan ponsel pintar. Produksi massal dimulai Desember 2023 dan pengiriman perdana dijadwalkan Februari 2024. Harga awal diperkirakan mulai dari 149.000 yuan atau sekitar Rp 326 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI