Bolehkah Ganti Oli Mesin saat Motor Panas? Ini Fakta dan Risikonya yang Harus Anda Ketahui

Selasa, 20 Mei 2025 | 19:05 WIB
Bolehkah Ganti Oli Mesin saat Motor Panas? Ini Fakta dan Risikonya yang Harus Anda Ketahui
Ilustrasi oli mesin sepeda motor. [Pertamina Lubricants]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi para pengendara motor, mengganti oli mesin bukan sekadar rutinitas—ini adalah salah satu kunci utama untuk menjaga mesin tetap bertenaga dan awet. Namun, ada satu hal penting yang kerap luput dari perhatian: waktu yang tepat untuk mengganti oli.

Tanpa disadari, banyak orang memilih mengganti oli ketika mesin masih panas, biasanya karena ingin cepat atau tidak tahu bahwa kebiasaan ini justru bisa berdampak buruk.

Padahal, tindakan sederhana ini bisa memicu konsekuensi besar bagi kesehatan jangka panjang mesin kendaraan Anda.

Mengganti oli saat suhu mesin masih tinggi memang tampak praktis, karena oli mengalir lebih cepat. Tapi di balik kemudahan itu, terdapat risiko tersembunyi.

Ketika mesin motor beroperasi, suhu komponennya bisa mencapai lebih dari 100 derajat Celsius.

Pada kondisi ini, semua komponen logam mengalami pemuaian, termasuk baut pembuangan oli dan dratnya.

Proses pemuaian ini mengubah karakteristik fisik logam secara temporer, membuat komponen-komponen tersebut lebih rentan terhadap kerusakan saat dimanipulasi.

Ilustrasi ganti oli motor. (Suzuki Indonesia)
Ilustrasi ganti oli motor. (Suzuki Indonesia)

Saat Anda mengganti oli dalam kondisi mesin panas, beberapa risiko utama yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kerusakan Drat Baut Pembuangan : Pemuaian termal pada baut dan drat pembuangan oli menciptakan kondisi tidak ideal untuk pembukaan dan pengencangan. Penggunaan torsi yang tidak tepat pada kondisi ini dapat mempercepat kerusakan pada drat, yang dikenal dengan istilah "slek" di kalangan montir.
  • Potensi Kebocoran Oli : Baut pembuangan yang rusak akibat penanganan yang tidak tepat saat kondisi panas dapat menyebabkan kebocoran oli. Hal ini tidak hanya membahayakan performa mesin tetapi juga berpotensi menciptakan situasi berbahaya saat berkendara.
  • Perbaikan yang Kompleks : Kerusakan pada drat baut pembuangan oli memerlukan perbaikan yang tidak sederhana. Proses tap ulang drat membutuhkan pembongkaran mesin untuk membersihkan sisa-sisa gram logam, yang bisa sangat mahal dan memakan waktu.

Untuk menghindari masalah-masalah tersebut, berikut beberapa rekomendasi praktik terbaik dalam penggantian oli mesin seperti dilansir dari berbagai sumber:

Baca Juga: Penjualan Yamalube Turbo Matic Moncer, Ternyata Sudah Lama Ditunggu Pengguna MAXi

1. Waktu Pendinginan yang Tepat

Biarkan mesin mendingin setidaknya 30 menit setelah dimatikan sebelum memulai proses penggantian oli. Ini memberikan waktu yang cukup untuk komponen mesin kembali ke suhu normal dan mengurangi risiko kerusakan.

2. Penggunaan Torsi yang Tepat

Saat mengencangkan kembali baut pembuangan, gunakan torsi yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Pengencangan yang terlalu kuat sama berbahayanya dengan pengencangan yang terlalu longgar.

3. Pemeriksaan Berkala

Lakukan pemeriksaan rutin pada kondisi baut pembuangan dan segelnya setiap kali mengganti oli. Tanda-tanda keausan atau kerusakan harus segera ditindaklanjuti untuk mencegah masalah yang lebih serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI