Suara.com - Suzuki telah menyematkan teknologi Suzuki Safety Support sebagai fitur keselamatan pada Suzuki Fronx.
Dimana fitur Suzuki Safety Support sebelumnya tidak pernah ada pada jajaran produk Suzuki yang dipasarkan di Indonesia.
Firur keselamatan pada Suzuki Fronx bukan sekadar tambahan, melainkan perangkat mitigasi untuk membantu pengemudi tetap fokus, sigap, serta percaya diri dalam berbagai kondisi jalan.
“Teknologi Suzuki Safety Support dikembangkan untuk memberikan perlindungan aktif tanpa mengganggu rasa berkendara yang natural. Setiap fitur dirancang untuk memperkuat kewaspadaan pengemudi, bukan menggantikan kenikmatan mengemudinya,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, di Bandung, Rabu (25 Juni 2025).

Berikut ini merupakan gambaran fungsi penggunaan Suzuki Safety Support yang terdapat pada Suzuki Fronx varian SGX ketika digunakan oleh pengemudi.
Menjaga Kendali Mobil
Suzuki Fronx telah memiliki kemampuan Adaptive Cruise Control (ACC) dan Lane Keep Assist (LKA) membantu menjaga kecepatan dan posisi kendaraan secara konsisten, terutama saat melaju di jalan bebas hambatan.
Hasilnya, pengemudi dapat berkonsentrasi lebih baik, tanpa harus terus-menerus melakukan penyesuaian kecepatan, jarak, dan arah kemudi secara manual. ACC serta LKA dapat diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai kebutuhan pengendara.
Dalam kondisi normal, Suzuki Fronx akan memberikan peringatan hingga intervensi kepada pengendara apabila mobil memiliki tendensi keluar dari jalur tanpa dikehendaki.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Murah dan Tampil Mewah Bak Alphard: Muat Banyak dan Bikin Betah

Melalui peran Lane Departure Warning (LDW) peringatan visual dan suara akan diberikan terlebih dahulu agar pengendara bisa melakukan antisipasi.
Namun jika respon tidak segera dilakukan, maka Lane Departure Prevention (LDP) akan mengambil alih kemudi secara halus untuk mengarahkan kendaraan kembali ke jalur yang aman tanpa membuat pengemudi kehilangan rasa kendali. Biasanya situasi ini sering dialami pengendara yang kelelahan dan mulai kehilangan fokus, terutama apabila telah mengemudi berjam-jam lamanya.
Selain itu, sistem juga akan membaca pola mengemudi serta garis marka jalan. Apabila pengendara dalam kondisi lelah hingga terdeteksi terjadi ketidakstabilan sesuai marka jalan, maka fungsi Vehicle Swaying Warning akan memberikan peringatan suara dan indikator visual di meter cluster agar pengendara bisa beristirahat sejenak.
Sejumlah fungsi dan peranan tersebut dimungkinkan terjadi berkat monocular camera dan millimeter wave radar pada bagian depan sebagai sensor presisi. Dua komponen tersebut telah disesuaikan dengan karakteristik jalanan di Indonesia.
Memantau Area Kurang Terjangkau
Terkadang dalam perjalanan, pengendara tidak dapat melihat sisi titik buta di beberapa bagian. Maka dari itu, Suzuki Safety Support turut memberikan kemudahan sebagai mata tambahan bagi pengendara. Contohnya, penggunaan Blind Spot Monitoring (BSM) dapat memberikan sinyal berupa lampu indikator pada spion bagian samping ketika pengendara hendak berpindah jalur namun ada kendaraan lain di belakang yang tidak terlihat.
Begitu pula ketika melakukan manuver di lintasan yang sempit maupun sedang parkir, fitur 360 View Camera dapat menampilkan kondisi sekitar mobil sehingga pengendara cukup melakukan pengawasan secara mandiri melalui head unit.
Sering kali juga pengendara dihadapkan dengan keadaan yang memerlukan gerakan mundur ketika ingin keluar dari kantong parkir. Kejadian seperti ini cenderung sulit untuk mengetahui situasi yang ada di belakang mobil. Namun, hal tersebut dapat ditangani lewat Rear Cross Traffic Alert (RCTA) dan Parking Sensor yang akan membaca keberadaan objek bergerak maupun diam dari sisi kiri dan kanan belakang.
Perjalanan malam hari di jalur yang terlalu gelap pun kini tak perlu dirisaukan lagi, karena keberadaan High Beam Assist akan mengatur penggunaan lampu depan mobil secara otomatis sesuai kebutuhan penerangan.
Minimalisir Keadaan Darurat
Keselamatan serta keamanan merupakan hal penting untuk diprioritaskan seluruh pengguna jalan dan kendaraan. Terlebih jika dalam perjalanan dihadapkan dengan keadaan darurat, diperlukan peran bantuan kepada pengendara agar dampak negatif dapat diminimalisir.
Misalnya, ketika kendaraan mendeteksi objek di depan yang berpotensi menimbulkan tabrakan, sistem Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) akan memberikan peringatan kepada pengendara sehingga ada kesempatan mengambil tindakan untuk menghindar, bahkan bisa membantu melakukan pengereman, hingga melakukan rem otomatis pada kondisi terburuk.
Lintasan menanjak di tengah lalu lintas padat juga sering dikhawatirkan banyak pengendara. Sebagai pemberi rasa aman, Hill Hold Control (HHC) akan menahan posisi kendaraan saat diam, dan memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk melakukan akselerasi guna melanjutkan perjalanan.
Melalui kombinasi teknologi pendukung keselamatan terkini, Suzuki Fronx menempatkan diri sebagai solusi mobilitas terbarik masa kini.
“Kami ingin setiap perjalanan bersama Suzuki Fronx terasa menyenangkan, efisien, dan yang terpenting bebas dari rasa khawatir,” tutup Harold.