Suara.com - Mobil listrik kini semakin banyak diminati masyarakat Indonesia seiring pemerintah yang banyak memberikan keringanan pajak.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap mobil listrik yang mengusung energi bersih dan biaya operasional yang lebih hemat juga membuatnya lebih diminati.
Meski demikian, salah satu komponen penting dan paling mahal yakni baterai mobil listrik. Usia pakainya memang bisa mencapai 8-15 tahun, namun itu juga jika dirawat dengan benar.
Pertanyaannya, bagaimana cara merawat baterai mobil listrik agar tahan hingga 10 tahun dan tidak cepat rusak?
Berikut lima tips cara merawat baterai mobil listrik agar tahan hingga 10 tahun. cara tersebut direkomendasikan mulai dari sekarang jika anda sudah menggunakan mobil listrik.

1. Gunakan Charger Resmi dan Hindari Fast Charging Terlalu Sering
Fast charging memang praktis, tapi panas berlebih dari pengisian cepat bisa mempercepat penurunan kualitas baterai.
Gunakan fast charging hanya saat dibutuhkan, dan selalu gunakan charger dari pabrikan resmi.
2. Hindari Pengisian Hingga 100 Persen
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik KIA 'Melempem' Dampak Recall Puluhan Ribu Unit EV9
Meski terasa aman jika baterai selalu penuh, mengisi daya hingga 100 persen setiap hari justru bisa mempercepat degradasi baterai.
Idealnya, isi daya hingga 80–90 persen saja untuk pemakaian harian. Gunakan mode pengisian ‘eco’ jika tersedia.
3. Jangan Biarkan Baterai Kosong Total
Menggunakan mobil listrik hingga baterai benar-benar habis bisa menyebabkan sel baterai stres dan mempercepat kerusakan. Segera isi ulang jika kapasitas tinggal 10–20 persen.
4. Perhatikan Pola Berkendara
Akselerasi mendadak atau pengereman ekstrem berulang kali bisa membuat sistem baterai dan motor listrik bekerja lebih keras. Berkendaralah secara halus dan konsisten untuk memperpanjang usia baterai.