Suara.com - Artikel ini bukan cuma soal siapa yang menang, tapi tentang mental baja seorang crosser muda. Simak kisah dramatis Arsenio Algifari yang sempat terjatuh, namun bangkit secara epik untuk mengamankan dua podium di Kejurnas Motocross Magelang pada 26-27 Juli 2025. Ini adalah bukti bahwa di atas lintasan tanah, nyali adalah segalanya.
Sirkuit Akmil yang 'Jahat': Medan Pembuktian Sebenarnya
Sirkuit Akmil di Magelang bukanlah lintasan yang ramah. Karakter utamanya adalah permukaan penuh gundukan (bumpy), terutama di area krusial seperti pintu keluar tikungan (exit corner).
Bagi para crosser, ini adalah jebakan yang siap menguras tenaga dan menguji traksi motor hingga titik batas.
Banyak pembalap yang kesulitan menjaga stabilitas di sini. Namun, justru di trek seperti inilah kualitas pembalap dan motor diuji habis-habisan.
Race 1: Tancap Gas, Amankan Podium Kedua
Pada balapan pertama hari Minggu (27/7), Arsenio dan Honda CRF250R miliknya tampil nyaris tanpa cela.
Sejak gerbang start diturunkan, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) ini langsung kompetitif. Berkat kerja solid tim mekanik, motornya mendapatkan setelan suspensi dan mesin yang optimal untuk menaklukkan permukaan bumpy Sirkuit Akmil.
Hasilnya, ia mampu menjaga ritme balap dengan stabil dan mengamankan podium kedua dengan meyakinkan.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Kembali Taklukkan Dunia, Podium Jepang dan Jerman Disikat Habis
Race 2: Drama Crash dan Comeback Epik!
Di sinilah mental juara benar-benar dipertaruhkan. Pada awal race kedua, Arsenio mengalami insiden solo crash yang membuatnya terlempar ke posisi ketujuh. Bagi sebagian pembalap, ini mungkin akhir dari pertarungan. Namun tidak bagi Arsenio.
Dengan adrenalin terpompa, ia perlahan tapi pasti bangkit. Satu per satu pembalap di depannya ia salip dengan manuver yang matang. Dari posisi tujuh, ia merangsek maju hingga akhirnya berhasil finis di posisi ketiga, sebuah comeback sensasional yang membuatnya kembali berdiri di panggung podium.

Di Balik Kemenangan: Tiga Kunci Sukses Arsenio
Bagaimana comeback dan double podium ini bisa terjadi? Ini resepnya:
- Mental dan Skill Pembalap: Ketenangan Arsenio setelah jatuh adalah kunci. Ia tidak panik dan mampu menjaga fokus untuk kembali ke ritme balap terbaiknya.
- Tunggangan Andal, Honda CRF250R: Motor ini terbukti tangguh. Dengan sasis yang ringan dan responsif serta torsi mesin kuat di putaran bawah-menengah, CRF250R memberikan stabilitas yang dibutuhkan untuk melibas trek Magelang. Settingan yang tepat dari tim membuat motor ini jadi senjata pamungkas.
- Kerja Solid Tim AHRT: Kemenangan pembalap tak pernah datang sendiri. Keandalan tim mekanik dalam menemukan setelan terbaik untuk CRF250R menjadi fondasi penting bagi performa Arsenio di lintasan.
Kata Mereka: Fokus dan Mental Juara