Anda mengalami kecelakaan akibat rem yang gagal berfungsi. Saat investigasi, pihak asuransi menemukan bahwa Anda menggunakan kampas rem aftermarket berkualitas rendah yang tidak sesuai standar.
Mereka memiliki dasar hukum yang kuat untuk berargumen bahwa penyebab kecelakaan adalah modifikasi atau penggunaan komponen di luar spesifikasi pabrikan.
Akibatnya? Klaim perbaikan senilai puluhan juta rupiah bisa ditolak. Penghematan beberapa ratus ribu rupiah dari pembelian suku cadang aftermarket tadi kini menjadi kerugian besar.
Hal yang sama berlaku untuk klaim garansi pabrikan. Penggunaan komponen non-orisinal pada bagian mesin, suspensi, atau sistem kelistrikan hampir pasti akan menggugurkan garansi resmi mobil Anda.
Mana yang Lebih Untung untuk Jangka Panjang?
Setelah menimbang harga, ketahanan, dan risiko, jawabannya menjadi lebih jelas:
Untuk komponen vital, seperti sistem pengereman, suspensi, mesin, transmisi, dan fitur keselamatan (airbag, sensor), suku cadang asli (OEM) adalah pilihan yang jauh lebih untung dan bijaksana untuk jangka panjang.
Anda membeli ketenangan pikiran, jaminan keselamatan, dan perlindungan dari potensi penolakan klaim asuransi serta garansi.
Suku cadang aftermarket boleh dipertimbangkan untuk komponen yang tidak memengaruhi keselamatan atau performa inti kendaraan.
Baca Juga: Blackvue ELITE 8 Series: Solusi Dashcam Cerdas untuk Mobil Listrik
Contohnya seperti aksesoris interior, kaca spion (non-elektronik), atau beberapa bagian bodi kosmetik, dengan catatan Anda memilih merek yang memiliki reputasi baik.
Pada akhirnya, merawat kendaraan adalah sebuah investasi. Menghemat sedikit di awal dengan mengorbankan kualitas dan keselamatan adalah langkah yang sangat berisiko dan berpotensi jauh lebih mahal di kemudian hari.
Punya pengalaman menarik dengan suku cadang asli atau aftermarket? Atau pernah menemukan merek aftermarket dengan kualitas yang tak terduga?
Bagikan cerita dan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini!