Suara.com - Mencari mobil pertama seringkali menjadi tantangan, terutama bagi generasi milenial dan anak muda yang memiliki bujet terbatas namun mendambakan kendaraan yang efisien dan andal.
Kriteria utama mobil bekas yakni harga terjangkau, konsumsi bahan bakar irit, mesin bandel yang tak rewel dan tentu saja pajak tahunan yang ramah di kantong.
Kabar baiknya, pasar mobil bekas murah di Indonesia menawarkan banyak pilihan yang memenuhi semua syarat tersebut.
Berikut 4 rekomendasi mobil bekas dengan pajak rendah dengan performa andalan.
1. Toyota Agya & Daihatsu Ayla
Mustahil membicarakan mobil irit tanpa menyebut duo Agya dan Ayla. Sebagai pionir LCGC, keduanya adalah pilihan paling logis dan "aman" bagi pembeli mobil pertama.
Dengan pilihan mesin 1.0L dan 1.2L, konsumsi BBM Agya-Ayla sangat efisien. Varian 1.0L bisa mencatatkan hingga 20 km/liter. Ini menjadikan biaya operasional harian sangat rendah.
Nama besar Toyota dan Daihatsu menjamin ketersediaan suku cadang yang melimpah dan terjangkau. Jaringan bengkel resmi dan spesialis yang tersebar luas memberikan ketenangan pikiran.
Untuk Agya tahun 2016, pajak tahunannya berkisar antara Rp1,2 jutaan hingga Rp 1,5 jutaan, tergantung pada tipenya.
Baca Juga: 7 Mobil Bekas Murah Jarang Rewel untuk Bujet Rp50 Jutaan, dari yang Irit hingga yang Gagah
Sementara mobil ini punya kelemahan karena mobil LCGC, material interior terkesan standar dan bobotnya yang ringan membuat mobil ini kurang stabil saat dipacu dalam kecepatan tinggi.
Harga bekasnya berada di kisaran Rp75 - 95 juta untuk tahun 2015-2017.
2. Suzuki Karimun Wagon R
Dengan desainnya yang unik dan boxy (kotak), Karimun Wagon R menawarkan sesuatu yang berbeda. Desain ini bukan sekadar gaya, tapi memberikan keuntungan signifikan pada kelegaan kabin.
Karimun Wagon R terkenal sangat irit. Dalam kondisi ideal, konsumsi BBM-nya bisa mencapai lebih dari 20 km/liter. Beberapa pengujian bahkan mencatatkan angka fantastis hingga 36,16 km/liter.
Atap yang tinggi memberikan headroom sangat lega, bahkan untuk penumpang dengan postur jangkung. Ini membuatnya nyaman untuk perjalanan dalam kota.
Mesin K10B 1.000 cc yang digunakan sudah teruji keandalannya dan responsif di putaran bawah. Bodinya yang lebih kokoh dibanding beberapa kompetitornya juga menjadi nilai plus.
Pajak tahunan untuk Karimun Wagon R tahun 2014 berada di kisaran Rp1 jutaan hingga Rp1,3 jutaan.
Namun ada kelemahan yakni desainnya yang kotak mungkin bukan selera semua orang. Selain itu, beberapa pengguna mengeluhkan transmisi AGS (Auto Gear Shift) yang perpindahannya terasa kurang halus.
Mobil bekasnya berada di rentang Rp60 - 95 Juta untuk tahun 2014-2019.
3. Daihatsu Sigra
Bagi Anda yang membutuhkan kapasitas penumpang lebih banyak untuk keluarga muda atau teman-teman, Daihatsu Sigra adalah jawaban yang nyaris tanpa pesaing di kelasnya.
Sigra adalah satu-satunya LCGC yang menawarkan kapasitas 7 penumpang. Varian mesin 1.2L mampu mencatatkan konsumsi BBM 14 km/liter di dalam kota dan bisa mencapai 17,6 km/liter di jalan tol. Varian 1.0L bahkan bisa lebih irit lagi.
Kabin yang luas dan fleksibilitas kursi baris ketiga menjadikannya mobil serbaguna yang ideal untuk berbagai kebutuhan.
Pajak untuk Sigra 1.2L tahun 2016-2018 berkisar antara Rp1,8 juta hingga Rp 2,1 jutaan, angka yang sangat rendah untuk sebuah mobil 7 penumpang.
Mobil ini punya kelemahan kualitas material interior terasa standar dan peredaman kabin kurang maksimal. Selain itu, performa mesin terasa pas-pasan saat diisi penuh, terutama di tanjakan.
Sementara harga bekasnya pada rentang Rp80 - 110 Juta untuk tahun 2016-2018.
4. Honda Brio Satya
Honda Brio Satya menjadi favorit anak muda berkat desainnya yang sporty, citra merek yang kuat, dan pengalaman berkendara yang paling menyenangkan di kelas LCGC.
Dibekali mesin 1.200 cc i-VTEC, Brio Satya menawarkan tenaga terbesar di kelasnya, membuatnya terasa lincah dan responsif.
Meski bertenaga, Brio Satya tetap irit. Varian manual bisa mencatat 18,1 km/liter di dalam kota dan 23,8 km/liter di tol. Varian CVT sedikit di bawahnya namun tetap efisien.
Dibanding kompetitornya, Brio menawarkan handling yang lebih stabil dan suspensi yang nyaman, memberikan pengalaman "Fun to Drive".
Pajak untuk Brio Satya tahun 2017 berada di kisaran Rp1,8 juta hingga Rp2,1 jutaan.
Mobil ini punya kelemahan yakni keluhan umum pada generasi pertama adalah masalah pada kaki-kaki seperti bushing arm dan peredaman kabin yang kurang senyap.
Sedangkan harga bekas mobil ini di kisaran Rp95 - 115 Juta untuk tahun 2016-2017.