Kapan Kita Harus Mengganti Oli Motor Meski Kendaraan Jarang Digunakan?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:24 WIB
Kapan Kita Harus Mengganti Oli Motor Meski Kendaraan Jarang Digunakan?
Kapan Kita Harus Mengganti Oli Motor Meski Motor Jarang Digunakan? [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Suara.com - Banyak orang mengira bahwa jika motor jarang atau bahkan tidak pernah digunakan, maka oli tidak perlu diganti. Logikanya, jika mesin tidak berputar, maka oli motor tidak bekerja dan tidak kotor.

Namun, kenyataannya berbeda. Oli memiliki umur simpan dan sifat kimia yang berubah seiring waktu, sehingga tetap perlu diganti walau motor hanya diam di garasi. Pertanyaannya adalah: kapan waktu yang tepat untuk menggantinya?

Untuk memahami jawabannya, kita perlu tahu bahwa oli tidak hanya kotor karena pemakaian, tetapi juga menurun kualitasnya karena faktor waktu, suhu, dan kelembapan.

Produsen motor pun selalu mencantumkan jadwal penggantian oli berdasarkan jarak tempuh atau periode waktu, mana yang tercapai lebih dulu.

Berikut waktu yang tepat untuk mengganti oli motor jika kendaraan jarang digunakan.

1. Mengikuti Rekomendasi Waktu dari Pabrikan

Umumnya, pabrikan motor merekomendasikan penggantian oli setiap 3 - 6 bulan sekali, meski motor tidak digunakan sama sekali. Beberapa motor matic modern dengan oli berkualitas tinggi bisa diperpanjang hingga 1 tahun, tetapi itu pun hanya berlaku jika penyimpanan motor benar-benar optimal.

Rekomendasi ini ada karena oli akan mengalami oksidasi alami meski tidak dipakai. Lapisan pelumas di komponen mesin perlahan menipis, dan aditif anti-karat di dalam oli juga berkurang efektivitasnya. Jadi, kalau sudah lewat batas waktu tersebut, sebaiknya ganti oli sebelum menyalakan motor lagi.

2. Setelah Motor Disimpan Lebih dari 6 Bulan

Baca Juga: Awas! Telat Ganti Oli Mobil Bikin Dompet Menjerit

Kalau motor dibiarkan terparkir tanpa dinyalakan sama sekali selama lebih dari setengah tahun, ini sudah menjadi tanda kuat bahwa oli harus diganti. Dalam jangka waktu ini, oli biasanya mulai terkontaminasi oleh kelembapan dan kemungkinan terbentuknya kondensasi di dalam mesin.

Air yang tercampur oli dapat merusak sifat pelumasnya, bahkan memicu karat pada bagian logam. Jadi, sebelum motor kembali digunakan, lakukan penggantian oli untuk mencegah kerusakan akibat pelumasan yang tidak optimal.

3. Setelah Motor Disimpan di Tempat Lembap

Lokasi penyimpanan motor juga menentukan kapan oli perlu diganti. Motor yang disimpan di garasi lembap, dekat sumber air, atau terkena perubahan suhu ekstrem akan lebih cepat mengalami penurunan kualitas oli.

Kelembapan mempercepat oksidasi oli dan memicu terbentuknya kerak di dalam mesin. Jika motor berada di kondisi ini selama 3-4 bulan, penggantian oli sebaiknya dilakukan lebih cepat meski motor belum pernah menyala.

4. Sebelum Motor Digunakan Kembali setelah Lama Menganggur

Ini adalah momen paling penting, kapan pun motor akan kembali digunakan setelah lama tidak dipakai, ganti oli terlebih dahulu. Bahkan jika waktu penyimpanan baru 3 bulan, penggantian oli tetap disarankan.

Menghidupkan mesin dengan oli lama yang sudah terdegradasi bisa membuat gesekan antar komponen lebih tinggi, mempercepat keausan, dan meningkatkan risiko kerusakan pada piston atau dinding silinder.

Mengganti oli sebelum digunakan lagi adalah langkah pencegahan yang jauh lebih murah daripada perbaikan mesin.

5. Jika Oli Sudah Berubah Warna dan Bau

Walau motor tidak pernah dinyalakan, kamu tetap bisa memeriksa kualitas oli dengan cara menarik dipstick atau membuka penutup oli.

Jika warna oli sudah menjadi cokelat pekat atau hitam, atau baunya asam dan tengik, itu tandanya oli sudah teroksidasi dan tidak layak pakai.

Oli yang menua akan kehilangan kemampuan melindungi mesin dari gesekan dan panas. Mengabaikan tanda ini sama saja membiarkan mesin bekerja tanpa perlindungan memadai saat dipakai nanti.

6. Setelah Penyimpanan Motor di Luar Ruangan

Jika motor dibiarkan tidak terpakai tapi berada di luar ruangan meski ditutupi terpal, oli akan lebih cepat rusak. Paparan panas matahari, hujan, dan perubahan suhu siang-malam membuat kelembapan di dalam mesin meningkat.

Pada kondisi seperti ini, penggantian oli sebaiknya dilakukan maksimal setiap 3 bulan sekali, meski motor sama sekali tidak digunakan.

Bagi motor yang jarang atau tidak pernah dipakai, patokan penggantian oli bukan lagi jarak tempuh, melainkan lama waktu penyimpanan dan kondisi tempat motor disimpan.

Secara umum, oli harus diganti 3-4 bulan sekali jika disimpan di luar ruangan atau area lembap.

Atau bisa diganti 6 bulan sekali jika disimpan di garasi kering dan bersih. Maka dari itu, segera ganti oli sebelum motor dipakai kembali setelah lama tidak aktif.

Mengabaikan jadwal ini bisa membuat oli kehilangan fungsi pelumas, meningkatkan gesekan, dan mempercepat kerusakan mesin. Mengganti oli tepat waktu adalah investasi kecil untuk menghindari kerugian besar di kemudian hari.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI