2. Tingkat Kesulitan dan Biaya Perawatan
Setiap warna memiliki tantangan perawatannya sendiri. Ini adalah faktor praktis yang sangat dipertimbangkan oleh pembeli yang tidak mau repot.
Warna Gelap (Hitam, Biru Dongker): Terlihat sangat elegan saat bersih, namun sangat "manja". Goresan halus (swirl marks), debu, dan noda air sangat mudah terlihat. Membutuhkan usaha ekstra untuk menjaga penampilannya tetap kinclong.
Warna Terang (Putih): Rentan terlihat kusam atau menguning jika tidak dirawat dengan baik. Noda aspal, getah pohon, atau kotoran serangga akan sangat kentara.
Warna Paling 'Pemaaf' (Silver, Abu-abu, Cokelat Muda): Ini adalah juara dalam hal kepraktisan. Warna-warna ini sangat pandai menyamarkan debu, kotoran, dan baret halus, sehingga mobil tidak cepat terlihat kotor. Ini menjadi pilihan favorit bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk merawat mobil.
3. Harga Jual Kembali (Resale Value)
Warna mobil bekas sangat memengaruhi seberapa cepat mobil itu laku dan berapa tinggi harganya saat akan dijual kembali nanti.
Warna Netral (Hitam, Putih, Silver, Abu-abu): Warna-warna ini memiliki permintaan paling tinggi di pasar mobil bekas.
Karena banyak peminatnya, mobil dengan warna netral cenderung lebih cepat laku dan memiliki harga jual kembali yang lebih stabil dan tinggi.
Baca Juga: 3 Sedan Toyota Bekas Berfitur Canggih, Elegan dan Mewah Tapi Harganya Terjangkau
Warna Cerah/Unik (Kuning, Hijau, Oranye, Ungu): Meskipun terlihat keren dan beda, warna-warna ini menyasar segmen pasar yang lebih sempit (niche).
Akibatnya, mobil dengan warna ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk laku dan berpotensi memiliki harga jual kembali yang sedikit lebih rendah.
4. Faktor Visibilitas dan Keselamatan
Meskipun sering diabaikan, beberapa studi menunjukkan adanya korelasi antara warna mobil dengan tingkat visibilitas di jalan, yang pada akhirnya berpengaruh pada keselamatan.
Warna Cerah (Putih, Kuning, Silver): Cenderung lebih mudah terlihat oleh pengguna jalan lain, terutama dalam kondisi minim cahaya seperti saat fajar, senja, atau cuaca buruk (hujan deras, kabut).
Warna Gelap (Hitam, Abu-abu Tua, Biru Tua): Cenderung "berkamuflase" dengan lingkungan sekitar, terutama di malam hari, sehingga berpotensi lebih sulit terlihat.