Suara.com - Tren skutik bongsor di Indonesia masih terus diagndrungi. Tidak hanya di kota-kota besar, pengguna skutik bongsor juga semakin ramai di berbagai daerah.
Skutik bongsor atau berbodi besar dinilai lebih menarik karena memiliki kapasitas mesin besar dan juga mendukung gaya hidup.
Meski demikian, Kresna Murti Dewanto selaku Kabag Marketing Astra Motor Sulawesi Selatan mengakui, untuk segmen skutik bongsor memang memiliki persaingan sangat ketat dengan kompetitor.
"Kita lihat di segmen big skuter atau skutik bognsor memang cukup menantang. Kita cukup bisa melawan dengan kompetitor. Tapi di segmen lain kita bisa menang," ujar Kresna, baru-baru ini, di Sidrap, Sulawesi Selatan, Selasa (2 September 2025).

Secara kontribusi, lanjut Kresna, penjualan skutik bongsor Honda seperti PCX 160 dan ADV 150 memang tidak sebesar Honda BeAT.
Selain itu, secara wilayah, pengguna motor di wilayah Sulawesi Selatan ini masih untuk digunakan bersama atau seluruh anggota keluarga.
Kalau di pulau Jawa, satu motor sudah untuk satu orang. Di Sulawesi, satu motor itu masih dipake lima sampai enam orang.

Jadi akhirnya memang, konsumen di wilayah Sulawesi Selatan memilih beli motor yang biasa-biasa dulu. Karena secara harga, skutik bongsor juga cukup tinggi.
"Jadi di kita (Sulsel) itu big skuter hanya 15 persen. BeAT dan Scoopy masih mendominasi untuk penjualan," jelas Kresna.
Baca Juga: Honda Dream Cup 2025 Sidrap, Panggung Aksi Pebalap Muda dan Debut Vario 160
Kendati demikian, kehadiran Honda Stylo 160 saat ini menambah banyak pilihan di jajaran skutik Honda.
Tercatat, penjualan Honda Stylo 160 untuk Agsutus sudah menembus angka 2.500 unit pemesanan dengan estimasi inden satu sampai dua minggu di wilayah Sulawesi Selatan.
"Dengan adanya Stylo itu malah memperluas pasar kita. Jadi tidak saling makan dengan segmen Scoopy," katanya. Yang luar biasa itu Stylo 160 Bulan ini 2.500 unit," pungkas Kresna.