Setelah itu, pasang kembali dengan benar dan coba hidupkan motor. Jika suara mesin tersendat atau mati lagi, hentikan dulu dan periksa kembali kemungkinan adanya air di ruang bakar.
4. Periksa ruang CVT dan fan belt
Ruang CVT adalah bagian paling sering kemasukan air saat motor matic kehujanan atau melewati genangan. Air yang terjebak di dalamnya dapat membuat sabuk CVT (fan belt) selip dan menimbulkan bunyi aneh saat motor dinyalakan.
Untuk mengatasinya, buka tutup CVT menggunakan kunci T10 atau kunci soket, lalu miringkan motor agar air keluar. Setelah itu, lap area dalam dengan kain kering. Bila memungkinkan, semprotkan udara dari kompresor agar area dalam cepat kering.
Langkah ini penting karena jika fan belt dibiarkan lembap, getarannya bisa meningkat dan mempercepat aus pada kampas kopling serta pulley.
5. Pastikan filter udara tidak basah
Bagian lain yang perlu Anda periksa dalam tips menyalakan motor matic habis kehujanan adalah filter udara. Jika bagian ini basah, udara yang masuk ke ruang bakar akan tercampur air sehingga mesin tersendat.
Buka kotak filter udara dan lihat kondisinya. Bila basah, keluarkan dan jemur hingga kering, atau ganti dengan yang baru jika sudah terlalu kotor. Jangan menyalakan motor sebelum bagian ini benar-benar kering, karena bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
6. Cek kondisi oli mesin dan transmisi
Baca Juga: 6 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga Kecil Satu Anak: Jok Lebar, Penggunaan Harian Nyaman
Jika motor Anda kehujanan cukup parah atau sempat terendam, oli bisa tercampur air. Tandanya adalah warna oli berubah menjadi kecokelatan dan tampak seperti susu. Dalam kondisi ini, jangan memaksakan motor untuk hidup.
Segera ganti oli mesin dan oli transmisi di bengkel agar pelumas tidak merusak komponen dalam. Oli yang tercemar air akan kehilangan daya pelumasnya, sehingga gesekan antarbagian mesin bisa menyebabkan keausan parah.
7. Gunakan starter manual terlebih dahulu
Jika Anda yakin semua bagian sudah kering, cobalah hidupkan mesin menggunakan kick starter terlebih dahulu. Hindari langsung menggunakan tombol starter elektrik agar tidak membebani aki. Dengan starter manual, Anda bisa memastikan mesin masih bisa berputar tanpa risiko korsleting.
Setelah mesin hidup, biarkan idle selama beberapa menit agar sisa air di knalpot dan sistem pembakaran menguap sempurna.
Menyalakan motor setelah kehujanan memang tidak bisa sembarangan. Dengan mengikuti delapan langkah di atas, Anda bisa mencegah kerusakan dini pada sistem kelistrikan maupun mesin.