Suara.com - Konferensi pers Pertamina memberikan jawaban yang memicu perdebatan terkait fenomena brebet massal yang menimpa sederet motor terutama di daerah Jawa Timur.
Salah satu perwakilan dari konferensi pers tersebut menyebut busi motor sebagai penyebab utama motor brebet.
Adapun sebelumnya, para pengguna motor mencurigai bahwa motor mereka mengalami kesulitan pembakaran bahan bakar alias brebet usai mengisi bensin dengan Pertalite.
Kecurigaan tersebut juga diperkuat dengan langkah Pertamina dan pemerintah untuk mencampur Pertalite dengan etanol.
Ada juga rumor bahwa Pertalite dicampur air sehingga menyebabkan mesin motor tak bisa melakukan pembakaran dengan sempurna.
Sebagai produsen Pertalite, Pertamina sontak menepis kecurigaan tersebut.
Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM Cahyo Setyo Wibowo dalam konferensi pers di SPBU 51.601.65 Jemursari, Surabaya, Senin (3/11/2025) menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan uji spesifikasi terhadap Pertalite yang dituding jadi akar permasalahan motor berebet.
Cahyo menegaskan bahwa produk Pertalite aman untuk motor, bebas dari air dan tak mengakibatkan permasalahan pada pembakaran.
Biang kerok yang dituding sebagai penyebab motor brebet bagi Pertamina adalah busi yang sudah harus diganti.
Baca Juga: Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10
Juanda, perwakilan dari mekanik yang hadir dalam konferensi tersebut menegaskan bahwa pihaknya telah mempelajari motor brebet yang dibawa ke bengkel kerap dalam kondisi busi sudah harus diganti.
Terlepas dari pedebatan tersebut, busi motor maupun mobil harus diganti secara berkala.
Lantas, apa yang menjadi tanda busi harus diganti?
Kenali 3 Ciri-Ciri Busi Tua

Setidaknya ada tiga tanda-tanda bahwa busi sudah melewati masa jayanya dan harus diganti.
Tanda-tandanya mulai dari yang tak kentara hingga yang paling mengganggu kinerja motor.
1. Konsumsi bahan bakar meningkat (Boros)