Bagi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, kerbau dianggap sebagai hewan yang bernilai tinggi karena dagingnya banyak dikonsumsi. Namun di Northern Territory (NT) atau Australia Utara, keberadaan hewan ini justru dianggap sebagai hama.
Kerbau Jadi Masalah:Australia Utara (NT) tak mampu memenuhi permintaan kerbau dari negara-negara Asia Tenggara tapi di sisi lain jumlah kerbau liar semakin meningkatMeski curah hujan yang rendah akan mempengaruhi populasinya, namun jumlah kerbau liar saat ini diperkirakan lebih dari 160 ribu ekorKerbau-kerbau ini dianggap hama karena merusak lingkungan bagi produk agrikultur lainnya
Menurut data Territory Natural Resource Management (TNRM), untuk wilayah Top End saja diperkirakan setidaknya ada 161.250 ekor kerbau liar saat ini. Top End hanya sebagian dari wilayah NT, yaitu wilayah semenanjung yang mencakup Darwin dan Arnhem Land.