TIMESINDONESIA – Jika perca atau sobekan kain biasanya dibuang begitu saja. Namun di tangan seorang pengrajin di Bondowoso, dijadikan ornamen produk tas bernilai tinggi.
Adalah Indah Anggraeni, seorang pengrajin yang menjadikan sobekan kain sebagai kanvas untuk melukis batik. Kemudian hasilnya dijadikan hiasan di tas produk miliknya.
Indah mulai melukis menggunakan kuas. Beberapa goresan sudah membentuk motif batik iconik Bondowoso. Yakni motif kopi, daun singkong dan tembakau.
"Saya juga menambahkan manik-manik seperti permata dan bunga mawar dari kain sifon," katanya saat ditemui di kediamannya, Jalan Hos Cokroaminoto, Kademangan, Bondowoso.
Adapun konsepnya bernuansa etnik dan tentunya zero waste product atau pemanfaatan limbah. "Karena terdapat limbah kain perca," imbunya.
Adapun produk tas yang ia buat adalah jenis clutch dan tote bag. Harganya pun variatif mulai Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. "Tergantung ukuran dan kesulitan pembuatan," ungkapnya.
Selain itu, ia juga memproduksi dompet, aksesoris pelengkap busana, masker, baju, jilbab, pouch, dan scraft.
Bahan-bahan produksi menggunakan kayu lantung yang didatangkan langsung dari Bengkulu. "Sedangkan kain perca dibeli dari pengrajin batik di Bondowoso," ungkapnya.
Ciri khas produknya terletak di gradasi warna pada lukisan kain perca. Ia juga menggunakan teknik emboss pada lukisan sehingga muncul kesan 3 dimensi.
Sehingga dengan ciri khas itu menjadi daya tarik produk industri rumahan yang diberi nama Ienda Artandcraft tersebut.
"Pelanggan tersebar dari Sumatera hingga Papua. Bahkan, pernah mendapat pesanan dari Amerika," ungkapnya.
Indah menjual produknya secara online melalui media sosial Instagram dan Facebook. Indah juga rutin mengikuti beragam pameran.
"Produk saya menyasar remaja usia 18 sampai 50 tahun. Produk Ienda Artandcraft berfokus pada fesyen wanita," paparnya.
Saat ini indah dibantu 6 orang karyawan dalam proses produksi kerajinan yang bahannya menggunakan juga sobekan kain itu. "Saya ingin membangun industri rumahan yang bisa memberdayakan masyarakat sekitar," terangnya. (*)