TIMESINDONESIA – World Economic Forum melalui The Future of Jobs Report 2020 memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada tahun 2025. Sementara itu, 97 juta peran baru akan muncul dengan pembagian kerja baru antara manusia, mesin, dan algoritma.
Situasi ini mengindikasikan pekerjaan masa depan membutuhkan sumber daya manusia yang kapabel dalam bidang STEM dan terampil berpikir kritis. Namun sayangnya, hal ini masih menjadi tantangan bagi generasi muda Indonesia.
Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 dari OECD menunjukkan nilai kompetensi matematika pelajar Indonesia hanya menempati peringkat 72 dari 78 negara, sementara sains pada peringkat 70 dari 78 negara.