Ultra Voucher & Politeknik LP3I Dukung 'Pernikahan Massal' yang Digagas Kemendikbudristek

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 15 September 2021 | 11:09 WIB
Ultra Voucher & Politeknik LP3I Dukung 'Pernikahan Massal' yang Digagas Kemendikbudristek
Penandatanganan MoU Ultra Voucher dan Politeknik LP3I. (Screenshot Webinar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kerja sama ini diharapkan mencetak generasi unggul siap kerja yang mampu mendorong kemajuan industri di Tanah Air, serta program “Pernikahan Massal” Kemendikbudristek juga dapat terwujud.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D, menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah merespon dengan cepat menyambut gerakan 'Pernikahan Massal' yang merupakan bentuk dukungan terhadap program Kemendikbudristek yaitu Link and Match serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka, untuk melahirkan SDM lulusan yang unggul dan mendukung terciptanya implementasi integrasi pendidikan vokasi dan IDUKA melalui Link and Match 8+i.

Wikan menjelaskan maksud 8+i, yaitu kurikulum yang disusun bersama, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja, jumlah peran dosen dari dunia industri dan ahli dari dunia kerja, kesempatan magang atau praktik kerja, sertifikasi kompetensi, pelatihan teknologi dari dunia kerja, adanya riset terapan dari project dunia kerja, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

Selain itu juga berbagai kemungkinan lain seperti kerja sama meliputi beasiswa dan/atau ikatan dinas hingga donasi dalam bentuk pengembangan laboratorium atau bentuk lainnya.

“Semoga kerja sama ini akan menjadi trigger yang bisa menginspirasi kampus vokasi lainnya melalui pernikahan dengan industri untuk menghasilkan output berupa lulusan mahasiswa yang kompeten dari sisi softskill, hardskill, dan karakter. Kemudian berujung pada terciptanya outcome bagi Indonesia yaitu produktivitas dan daya saing naik, pertumbuhan ekonomi melejit, kesejahteraan bangsa naik, dan mengarahkan Indonesia menjadi top 5 ekonomi dunia,” tutup Wikan. (Carissa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI