Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia menyampaikan, “Hasil riset LPEM FEB UI merefleksikan kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia. Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia.”
Inklusi digital pun berjalan seiringan dengan inklusi keuangan, sebab Grab terhubung ke berbagai layanan finansial formal. Riset menunjukkan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab mencapai 87 poin persentase lebih tinggi dibanding non-Grab, dimana 50% dari mitra menyatakan bahwa Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital. Akses ke layanan keuangan merambah ke produk finansial lainnya sebab mitra pengemudi Grab dua kali lebih mungkin membeli produk asuransi dan investasi, ditambah mendapatkan kredit.
Bertambahnya inklusi keuangan dan digital membawa efek luberan atau spillover positif ke kehidupan para mitra. Riset menunjukkan bahwa sekitar 60% mitra pengemudi memanfaatkan produk asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh Grab untuk melindungi keluarga mereka, selain mereka sendiri.
Terakhir, riset juga memperlihatkan bahwa bagi mitra pengemudi dan pelanggan perempuan, ragam fitur teknologi dan kebijakan keselamatan komprehensif, termasuk safety centre dan penyamaran nomor telepon, telah menjadikan pengalaman berkendara mereka lebih aman dan nyaman.
Chaikal Nuryakin, Kepala Kelompok Riset Ekonomi Digital LPEM FEB UI, dalam acara yang sama, mengatakan bahwa ke depannya, hasil riset dapat digunakan dalam merancang kebijakan yang lebih komprehensif lagi bagi penajaman manfaat teknologi di Kupang dan Jayapura.
“Kami melihat masih adanya ruang untuk pelatihan kemampuan digital para mitra pengemudi dan merchant. Dengan pemahaman teknologi lebih mendalam, mereka dapat mengoptimalkan solusi teknologi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup,” katanya.