Meski metode menggendong M shape ini kerap bertentangan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia zaman dulu, nyatanya kini sudah banyak yang teredukasi mengenai manfaat M shape.

Nuning mengatakan, masyarakat Indonesia zaman dulu menganggap, menggendong bayi dengan metode M shape akan membuat kaki bayi mengangkang. Padahal justru metode ini adalah yang paling tepat untuk menjaga tulang bayi yang masih rawan.
"Saya pertama mendirikan Cuddle Me pada 2010 sangat susah, karena dianggap gendongan untuk model M shape seperti yang saya buat, tidak baik untuk bayi. Namun seiring berjalannya waktu, mulai banyak dokter yang memberi edukasi pentingnya gendongan ergonomis dan menggendong M shape," jelasnya.
"Bahkan di awal membuat produk gendongan ergonomis, produk Cuddle Me sama sekali tak populer. Tapi saya tidak apa-apa. Saya tetap produksi karena memang tujuannya ingin menciptakan produk yang membantu para ibu dan bayi," tambahnya.
Tak hanya sukses di Nusantara, Cuddle Me juga berhasil mencapai pasar-pasar mancanegara, seperti beberapa wilayah di Malaysia dan Singapura. Cuddle Me menjadi brand lokal yang unggul dan mampu bersaing secara global.
Nuning juga aktif mengedukasi para ibu bersama komunitas maupun pegiat kesehatan dan para dokter mengenai manfaat gendongan ergonomia dan menggendong M shape.
Cuddle Me juga bekerja sama dengan rumah sakit yang menangani bayi prematur, di mana produk gendongan ergonomis Cuddle Me digunakan sebagai metode perawatan bayi yang masih dalam NICU.
"Saya berharap, ibu-ibu yang memiliki bayi atau yang akan punya bayi makin memperdalam edukasinya terkait merawat dan tumbuh kembang anak. Melalui produk SSC Ergonomis ini Cuddle Me ingin berkontribusi dalam pencegahan hip dysplasia yang kerap dialami bayi di Indonesia," tutup Nuning.
Baca Juga: Ini Makna Tanggal Lahir Bayi Lesti Kejora dan Rizky Billar Berdasarkan Weton Jawa