Selanjutnya, pilar ketiga, mengurangi jejak lingkungan, yang berkaitan dengan perubahan iklim, pengelolaan air, dan pengelolaan limbah. Dampak buruk dari perubahan iklim mengancam keberlanjutan dari seluruh rantai pasokan, mulai dari produksi hingga distribus. Oleh karena itu, Sampoerna melakukan upaya untuk mengatasi perubahan iklim yang sejalan dengan target nasional dan global.
Sebagai upaya untuk mewujudkan komitmen ini, perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI), bahkan telah menetapkan target ambisius untuk mencapai karbon netral di semua fasilitas produksinya di seluruh dunia pada 2025.
Sedangkan pilar keempat adalah transformasi bisnis, di mana Sampoerna berfokus untuk selalu berinovasi untuk keberlanjutan perusahaan. Elvira mengatakan, Sampoerna, sebagai warga usaha yang baik, senantiasa berkomitmen pada investasi berkelanjutan untuk penciptaan nilai ekonomi di Indonesia.