Suara.com - Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas Apeksi) XV di Padang telah berlangsung selama 4 hari, yakni 7 - 10 Agustus 2022. Direktur Utama Kinarnya Cipta Kreasi, Windu Wijaya mengatakan, Ice City Expo (ICE) ke-18 tahun 2022 di Padang menjadi event terbesar di Sumatera Barat.
"ICE ke-18 tahun 2022 sukses diselenggarakan berkat kerja sama yang baik dari unsur dan semua pihak," ujarnya, Sumbar, Rabu (10/8/2022).
Masyarakat antusiasme mengikuti segala rangkaian acara yang diselanggarakan Apeksi 2022. Mereka ikut serta dalam pameran UMKM, mengkuti semina Youth City Center, Pawai Budaya hingga kegiatan menanam pohon dan bersih-bersih pantai.
Acara pameran UMKM yang diselenggarakan di ICE diisi 120 stan UMKM dari seluruh Indonesia. Masyarakat bisa menikmati hasil-hasil kerajinan tangan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
"Kita jadi tahu apa sih produk-produk UMKM di Indonesia atau yang jadi khasnya Indonesia. Kita jadi semangat juga membuat produk sendiri. Ternyata produknya bagus-bagus setiap daerah, mulai dari gelang, sampai ke makanan ternyata beragam,” ujar Ida, salah satu pengunjug.
Selain itu, ratusan kawula muda dari berbagai kota di Tanah Air antusias mengikuti Program Youth City Changers (YCC) di Youth Center Kota Padang, Minggu (7/8/2022). Program yang digagas Apeksi ini diharapkan dapat menghasilkan isu dan solusi pembangunan kota melalui gagasan kreatif para pemuda. Tiga isu yang menjadi tema adalah sustainability (keberlanjutan), empowerment (pemberdayaan) dan digital.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang hadir di acara tersebut berbagi mengenai pengalamannya ketika masih menjadi aktivis komunitas kreatif.
"Saya pernah seperti kalian, menjadi aktivis komunitas kreatif karena kesal kepada wali kotanya. Lahan nganggur dibiarkan, ruang publik tidak ada, dikasih tahu tidak didengarkan. Kemudian saya bikin komunitas, lama-lama saya rebut kotanya dan Alhamdulillah jadi Wali Kota Bandung (2013-2015)," ungkap Kang Emil, sapaan akrabnya.
Kang Emil juga mengatakan, semua kota butuh ruang dan ruang harus ada yang mengisi.
"Siapa yang isi? Anak-anak muda seperti kalian. Anak muda harus jadi motor perubahan. Makanya judul acara kita hari ini, Youth City Changer. Minta ke wali kotanya untuk menyediakan ruang-ruang publik. Kalau sudah tersedia, kalian yang mengatur bagaimana mengisinya. Tidak harus selalu diatur negara," ujarnya.