Suara.com - Belanja online menjadi salah satu cara orang Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan, untuk membeli kebutuhan barang atau jasa.
Menurut CEO PrismaLink Laksono, tren belanja online yang kian meningkat telah dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk kehadiran metode pembayaran digital.

Pada 2022 misalnya, perusahaan payment gateway itu turut mencatat sejumlah peningkatan. Selain itu, jumlah mitra pun telah bertambah lebih dari 25 persen dari tahun sebelumnya.
"Transaksi kami meningkat sebesar double digit dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih dengan tingginya minat dan preferensi masyarakat dalam penggunaan online payment," ujar Laksono dikutip dari siaran pers, Kamis (2/2/2023).
Senada dengan itu, data Bank Indonesia (BI) juga mencatat peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital.

Hal itu ditopang oleh naiknya minat dan preferensi masyarakat dalam belanja online, serta semakin luas dan mudahnya sistem pembayaran digital saat ini.
Hal itu dari nilai transasi uang elektronik pada November 2022 misalnya, ada pertumbuhan 12,84 persen (yoy), serta nilai transaksi digital banking meningkat 13,88 persen (yoy).
Laksono pun menambahkan, peningkatkan kontribusi di dunia pembayaran online dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada uang kartal atau uang kertas dan logam terbitan bank sentral.
"Kami akan masuk ke segmen pasar yang tepat dan memberikan solusi komprehensi pada segmen tersebut," jelasnya lagi.
Baca Juga: Tips Beli Tas Branded Biar Tak Gampang Ketipu ala Hermesien Closet
Sementara itu pada 2022 lalu, PrismaLink menghadirkan layanan baru seperti QRIS, pembaharuan dashboard transaksi, pengembangan BI SNAP, layanan disbursement, serta paylater.