Selain itu, survei ini juga dapat memberikan informasi mengenai titik kelemahan yang dimiliki oleh kinerja tahun sebelumnya, sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk menjadi lebih baik di tahun selanjutnya.
Menurut hasil survei, pilar keamanan digital menjadi yang paling rendah di antara pilar-pilar lainnya. Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian di rencana kerja tahun selanjutnya. “Keamanan digital menjadi pilar yang paling rendah.
Tentu itu adalah PR [Pekerjaan Rumah] bagi kami karena teknologi itu berubah, modusnya juga berubah, dan bahkan sekarang teknologi membawa efek psikologis. Itu akan menjadi concern di tahun 2023 ini,” ungkap Bonifasius.
Survei Indeks Literasi Digital dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika setiap tahun di 34 provinsi dan mencakup 514 kabupaten/kota. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 10 ribu responden.
Survei ini dilakukan guna mengetahui target masyarakat yang membutuhkan literasi digital, materi yang tepat untuk diberikan, serta strategi yang efektif untuk melakukan literasi digital.