Bertempat di Menara Astra Sudirman Jakarta Pusat dengan acara Pure Happiness Workshop, Coach Rheo membagikan sebuah cara melepas beban emosi bagi orang yang mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disosrder); gangguan stress pasca trauma, dan berbagai kecemasan serta gangguan mental lainnya, yaitu dengan metodet erapi DOA-TRTO (Divine Oracural Assistance – Tension Releasing Therapy Online).
Sistem ini sangat sederhana dan memberi dampak luar biasa, bahkan menjadi cara baru dalam terapi Kesehatan mental. Metode ini sudah diterapkan pada dirinya sendiri yang bermasalah karena mengalami perundungan saat kecil. Kini banyak pasien merasakan manfaat dari terapi DOA-TRTO ini.
Salah satu yang pernah mendapatkan manfaat dari terapi ini adalah aktor ternama Aliando Syarief. Pemeran utama Film Dirgantara ini mengaku menderita gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Ia pun bertemu dengan coach Rheo dan Aliando mengalami perubahan signifikan pada kesehatan mentalnya, ia menemukan ketenangan usai mengikuti sesi dari coach Rheo.
Menurut Coach Rheo yang juga Pakar Kenetralan Mental (P.Kn.M),metode kenetralan mental itu muncul sebagai alternatif untuk menyembuhkan stres dan gangguan mental lainnya. Sebab, banyak pakar yang keliru dengan menyarankan agar penderita stres tetap memelihara emosi negatif di tubuhnya.
“Emosinya tidak disingkirkan, melainkan tetap dicoba dikendalikan. Bahkan, tidak jarang mereka mereka memberikan pemaknaan positif pada beban emosi itu. Tidak usah heran, banyak istilah muncul seperti berdamai dengan emosi, mengendalikan emosi, merasakan dan membiarkan emosi, dan seterusnya. Jadi, lebih diajarkan bagaimana hidup Bersama beban emosinya,” ungkapnya.
Kalau boleh diibaratkan, tubuh manusia saat lahir bersih tanpa beban emosi yang menempel.
“Saat ada beban (masalah) masuk dan diibaratkan sebagai ransel berisi beban 5 kilo, maka banyak pakar memberikan solusinya dengan mengendalikan pikiran atau cara lain sementara ransel berat itu masih berada di pundaknya,” ujarnya.
Nah, dalam DOA-TRTO, jelas coach Rheo, kita mencoba membuang emosi negatif alias meletakkan ransel seberat 5 kilo dari pundak, hingga fisik kita Kembali ke semula yang tanpa beban emosi itu.
“Dengan begitu, kitab bisa Kembali menjalani kehidupan yang seutuhnya tanpa hidup bersama dengan emosi itu. Inilah yang dinamakan dengan moment of liberation atau masa kebebasan sempurna dari beban mental,” sambungnya lagi.
Baca Juga: Tajir Melintir, Nikita Willy Ternyata Takut Ikan!
Dalam dunia kesehatan mental pun belum ada struktur yang tepat untuk menemukan bagaimana seseorang liberation state (kebebasan diri). Biasanya mereka akan berhenti pada state of acceptance (penerimaan diri). Jadi beban itu dianggap tidak akan hilang dan akan terus ada dan kita harus menerima secara total.
"Padahal, alangkah lebih baik bila beban itu dihilangkan atau dikeluarkan dari hidup kita,” ungkapnya.
Di sinilah, Coach Rheo membuat struktur bagaimana membuang beban masalah itu secara sempurna.
“Jadi, kita tidak usah hidup bersama dengan beban mental itu. Kita tidak perlu memberikan pemaknaan positif pada beban itu karena beban itu sudah tidak ada. Tidak perlu juga menambahkan program supaya lebih tenang, lebih relaks, dan lainnya. Bisa diberi pengertian atau nasehat,” sambungnya lagi.
“Yang dilakukan hanya membuangnya tanpa perlu memberikan pengertian. Sebab, pengertian itu akan muncul pada dirinya sendiri,” ujarnya.
Salah satu kelebihan metode ini adalah dapat menyembuhkan stres, trauma, phobia, dan gangguan mental lainnya dengan cepat tanpa obat.