Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan, untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Pelatihan tersebut mengusung tema: Periksa Fakta Sederhana yang dilaksanakan pada Jumat, 25 Agustus 2023 secara daring dengan cara Nonton Bareng di Aula Sekolah Mereka. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari Madrasah Negri 1 Tidore, SMAN 1 Tidore, SMAN 6 RUM Tidore.
Status literasi digital di Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespon kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Dirjen Aptika, Samuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan maksud tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital diadakan dengan empat pilar yakni Kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
“Sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku,” ujar Samuel.
Diteruskan dengan sambutan oleh kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, Djufri Kodja, S. Pd., MPd yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Papua dan Sekitarnya.
“Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Tengah, membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka,” ucap Djufri.
Kembali diadakannya Workshop Literasi Digital, Chyntia Andarinie selaku pegiat literasi, memberikan materi pertama mengenai kecakapan digital.
Baca Juga: Demi Pecahkan Rekor 100 Jam Menangis Tanpa Berhenti, Konten Kreator Ini Rela Sampai Nyaris Buta
“Survey membuktikan bahwa masyarakat umur 36-39 tahun, cenderung menyebarkan berita atau informasi dari 1 group whatsapp ke group whatsapp lainnya. Hal ini perlu diperhatikan faktanya atau dicari kebenaran beritanya, agar tidak lagi ada kesalahan informasi. Hal tersebut yang menjadi pentingnya saring sebelum sharing,” kata Chyntia.