Fokus diskusi ini terarah pada strategi mengatasi tantangan dan mengelola dinamika politik. Bagaimana peran pemasaran dan komunikasi dapat memberikan kontribusi vital dalam menghadapi situasi yang kompleks ini, baik dari perspektif bisnis, merek, maupun profesional di bidang komunikasi dan pemasaran.
CEO dan Co-Founder Kalandara Group, Dewi Irma Kusvianty menjelaskan tema besar dari acara ini dan menyoroti pentingnya perspektif pemasaran dan komunikasi dalam menghadapi tahun politik yang kompleks.
"Kami sangat bersemangat untuk kembali menghadirkan ICO, terutama dalam rangka menggali lebih dalam tentang dinamika politik yang berpengaruh besar terhadap dunia komunikasi dan pemasaran. Dengan mengangkat tema yang sangat relevan dengan dinamika politik saat ini, ICO 2023 Vol. 2 bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada para profesional di industri komunikasi dan pemasaran, serta menjaga persatuan, demokrasi, dan reputasi bisnis,” paparnya.
ICO hadir dengan panduan praktis untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik ini dengan lebih efektif.
Pemanfaatan Media Sosial dalam Politik dan Strategi Brand di Tengah Tahun Politik, Usman Kansong selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, menegaskan bahwa media sosial telah muncul sebagai alat yang sangat berpengaruh dalam membentuk opini publik terutama dalam politik.
Dia menyoroti betapa krusialnya untuk memahami dampak strategi pemasaran politik di era digital terhadap masyarakat dan politik Indonesia. "Pemahaman mendalam tentang ini adalah kunci untuk mengelola peran media sosial dalam politik dengan bijak," ujar Usman.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum APINDO, Anggana Bunawan memberikan pandangannya mengenai tantangan dan strategi brand di tengah dinamika tahun politik.
Dia menegaskan, bahwa setiap pelaku usaha, baik melalui brand atau persona yang mewakilinya secara kreatif namun tetap hati-hati dalam memanfaatkan berbagai momentum di tahun politik, karena potensi media backlashatau krisis yang kontraproduktif bagi keberlanjutan bisnis.
Tahun politik bisa dimanfaatkan secara produktif oleh penggiat komunikasi/kehumasan dalam mendukung peningkatan kualitas konten atau kemampuan komunikasi para pemangku kepentingan politik bahkan para kandidat yang berkontestasi. Disamping itu, sektor periklanan, produk sandang, makanan/minuman, transportasi, dan sektor industri kreatif berpotensi mendapatkan peningkatan permintaan yang positif.
Baca Juga: Ada 6 Poin, Ini Isi Pidato Lengkap Kaesang Pangarep Di Kopdarnas PSI
Pentingnya bagi merek dan bisnis untuk mempertahankan momentum, menghadapi ketidakpastian, dan tetap optimis dalam menghadapi masa politik yang krusial ini.