Suara.com - Industri konstruksi semakin berkembang seiring waktu, dan teknologi digital telah menjadi katalisator utama dalam transformasinya. Salah satu perkembangan signifikan adalah munculnya ‘digital hub’ yang berfungsi sebagai pusat integrasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kolaborasi dalam proyek kontruksi.
Seperti yang disampaikan Fibra Reelianto, Co-Founder Vastu Chatra Asia pada acara Event Collaboration Vastu-Ivosights yang bertajuk “Transformasi Digital dalam industri Konstruksi: peluang dan Tantangan” pada Kamis (7/12/2023).
Acara yang berlangsung di Blok71 ini ini terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak. Di antaranya, b+a Bagas & Associates, PT CJ Trading, PT Mataram Paint Cat Kayu & Besi, Quadra, dan Titanium Sintered Stone. Hadir sebagai pembicara adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam industri konstruksi, antara lain Ilya Fadjar Maharika (Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII), Tiyok Prasetyoadi (Direktur PDW Arsitek), Fibra Reelianto (Co-Founder Vastu Chatra Asia), dan Elga Yulwardian (CEO Ivosights).
Pada kesempatan tersebut Fibra menjelaskan bagaimana peran digital hub dalam transformasi industri konstruksi di era digital. Dalam paparannya mengatakan, guna memfasilitasi transformasi digital dalam dunia konstruksi dan arsitektur, dia bersama rekannya Bagas D. Bawono telah merancang satu platform digital hub. Platform ini bertujuan untuk memudahkan kolaborasi, berbagi data, dan menyederhanakan penyampaian layanan melalui berbagai saluran dan perangkat.
Platform digital yang dikhususkan untuk arsitektur dan konstruksi ini, menawarkan fitur yang fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dan mempercepat penyebaran informasi mengenai teknologi terkini. Lebih lanjut, keberadaannya memudahkan kolaborasi di antara pemangku kepentingan, menjadi dasar yang kokoh untuk mencapai tujuan transformasi yang lebih responsif dan efisien dalam sektor konstruksi.
“Dengan adanya kolaborasi ini dapat menjadi wadah untuk pertukaran ide dan pengalaman, bahkan mempercepat proses transformasi menuju konstruksi yang responsif, berkelanjutan, dan efisien,” kata Fibra.
Meskipun manfaatnya besar, adopsi digital hub dalam industri konstruksi juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keamanan data dan resistensi terhadap perubahan. Namun, dengan kesadaran akan potensi keuntungan jangka panjang, sektor konstruksi dapat mengatasi hambatan tersebut. Masa depan industri konstruksi pun akan lebih terintegrasi dan cerdas. Untuk itu, digital hub akan terus berkembang, memanfaatkan teknologi terbau, seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan untuk memberikan solusi yang lebih canggih dan efisien.