- Sebelum azan, baca Al-Qur'an atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dengan durasi maksimal 10.
- Penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jumat, salat, zikir, dan doa, cukup pakai pengeras suara dalam
b. Penggunaan Waktu Adzan Pengumandangan
Azan dapat menggunakan pengeras suara luar.
c. Penggunaan Waktu Kegiatan Syiar Ramadan, Takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam
Penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarus Al-Qur’an menggunakan bisa menggunakan pengeras suara luar sampai pukul 22.00 waktu setempat dan dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.
Pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar.
Takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Salat Rawatib secara berturut-turut dapat dilakukan dengan pengeras suara dalam
Upacara peringatan hari besar Islam atau pengajian cukup memakai pengeras suara dalam, kecuali apabila pengunjung tablig melimpah ke luar arena masjid/musala dapat.
Seperti itulah aturan speaker masjid yang sempat disinggung oleh Gus Miftah.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Baca Juga: Hukum Menonton Mukbang Saat Puasa Ramadhan, Apakah Membatalkan?