Sejarah Maulid Nabi Muhammad Lengkap versi Peneliti
- Mesir
Sejarah maulid Nabi Muhammad lengkap berdasarkan hasil penelitian Noco Kptein seorang pengkaji Islam dari Universitas Leiden Belanda pertama kali diperingati di masa Dinasti Fatimiyyah di Mesir. Noco menyebut bahwa maulid dilaksanakan pada masa pemerintahan al Mu'izz li Dinillah.
Ia berkuasa pada abad pertengahan X Masehi (953-975 M), empat abad setelah Nabi Muhammad saw wafat. Informasi tersebut diperolehnya dari kitab Tarikh al-Ihtifal bi al-Maulid al-Nabawiy karya al-Imam al-Sandubi.
Al Mu'izz li Dinillah sendiri merupakan penguasa beralirah Syiah yang cenderung menjadikan maulid nabi sebagai alat mencapai kepentingan legitimasi politik.
- Suriah
Di sisi lain, catatan pakar sejarah Islam di kalangan Sunni menyebut bahwa maulid Nabi pertama kali dilaksanakan oleh Penguasa Suriah, Sultan Attabiq Nuruddin.
Maulid dilaksanakan di malam hari diisi dengan syair-syair pemujaan terhadap raja dan nuansanya sangat kental dengan politik. Peringatan maulid pernah dilarang pada masa pemerinahan al-Afdhal Amirul Juyusy, karena dianggap bid'ah.
Tradisi peringatan hari lahir Muhammad saw dihidupkan kembali di masa Sultan Salahuddin al-Ayyubi. Berdasarkan hal ini, Sultan Salahuddin pun diangap sebagai raja pertama yang mengadakan perayaan maulid nabi.
Hal ini bisa dipahami karena ia adalah sosok yang menghidupkan kembali tradisi peringatan Maulid Nabi yang sudah dilarang dan pelaksanaannya juga tidak berhubungan sama sekali dengan kepentingan politik.
Akan tetapi, selama Perang Salib melawan bangsa-bangsa Eropa, Sultan Salahuddin al-Ayyubi memanfaatkan peringatan maulid Nabi sebagai momen untuk membakar semangat juang umat Islam.
Baca Juga: Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat Namun Padat Makna
Dalam peringatan Maulid Nabi tersebut disampaikan kegigihan Rasulullah saw dalam memperjuangkan umat Islam menghadapi serangan kaum kafir.