- Perhatikan Penggunaan Masker
Menurut Oldy, berolahraga, khususnya yang dilakukan dengan intensitas menengah dan tinggi seharusnya dilakukan tanpa masker atau penutup wajah.
Penutup wajah dikahwatirkan berefek buruk bagi kesehatan orang yang berolahraga, dalam hal ini para pegowes karena menghambat aliran oksigen ke paru-paru.
Namun, khusus pegowes yang hanya ingin menikmati olahraga sepeda dengan santai alias intensitas rendah, masker bisa tetap digunakan.
"Kalau intensitas kita sudah mulai sedang, itu kita perlu intensitas oksigen banyak. Maskernya harus dibuka," beber Oldy.
"Kalau pakai masker justru membahayakan orang itu sendiri. Namun, apabila intesitasnya rendah, mungkin masker bisa tetap digunakan."
![Sejumlah warga berolahraga menggunakan sepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (7/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/07/21053-bersepeda.jpg)
3. Saat Selesai Bersepeda
- Pendinginan
Banyak orang yang kurang memerhatikan tahapan ini. Tak hanya para pegowes, namun meliputi orang-orang yang berolahraga secara umum.
Baca Juga: Keasyikan Bersepeda, Bocah Tercebur ke Lubang Septic Tank
Di tahap ini, seorang pegowes harus kembali melakukan peregangan, atau pendinginan.
Pendinginan dilakukan sebagai proses recovery agar fisik dan stamina yang telah terkuras selama kegiatan bisa kembali pulih.
"Pendinginan kalau diaplikasikan ke atlet itu panjang tahapannya. Ada beberapa step untuk recovery. Semakin tinggi intensitas olahraga, semakin lama waktu untuk recovery," kata Oldy.
"Tapi untuk penghobi tak sampai segitunya. Mereka mungkin melakukan pendinginan saja," tambahnya.
Pendinginan harus dilakukan secara bertahap layaknya atlet. Para pegowes tak boleh serta-merta berhenti atau beristirahat seusai bersepeda.
Mereka harus melakukan berbagai peregangan di bagian-bagian tubuh tertentu agar tekanan darah, serta otot-otot bisa kembali normal.