Suara.com - Petinju kelas berat asal Britania Raya, Anthony Joshua merasa tersinggung usai namanya terseret dalam pusaran konflik antara Deontay Wilder dan Tyson Fury.
Deontay Wilder dan Fury terlibat konflik terkait rencana duel trilogi perebutan gelar juara dunia kelas berat versi WBC yang tak kunjung terealisasi.
Alih-alih mengusahakan pertarungan akbar itu tersaji, kubu Tyson Fury terindikasi ingin kabur. Mereka saat ini berencana bertarung di London pada 5 Desember menghadapi lawan yang belum diketahui.
Kondisi itu membuat Wilder yang berambisi merebut kembali sabuk WBC dari Fury naik pitam. Dia menyebut The Gypsy King--julukan Fury--sebagai pengecut, sambil membawa-bawa nama Joshua.
"Anda tahu saya ditawari lebih banyak uang untuk melawan Joshua daripada yang saya dapatkan untuk melawan Anda," kata Wilder kepada Fury beberapa waktu lalu dikutip dari Sky Sports, Rabu (4/11/2020).
"Sekali lagi, saya menjadi pria yang memegang kata-kata, saya melawan Anda," tambahnya.
![Petinju Inggris, Tyson Fury (kanan), mendaratkan pukulan telak ke wajah juara dunia kelas berat WBC, Deontay Wilder, dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020). [AFP/John Gurzinski]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/02/39909-deontay-wilder-dan-tyson-fury.jpg)
Menanggapi perkataan Wilder yang membawa-bawa namanya dalam pusaran konflik, Joshua mengatakan kepada Sky Sports bahwa yang dikatakan petinju AS itu sejatinya tak salah.
"Itu sangat masuk akal. Dia [Wilder} mengakuinya. Kami memberi tawaran yang menguntungkan tapi dia ingin menghadapi Fury," beber Joshua.
Joshua mengaku sudah melupakan keputusan Wilder yang menolak tawaran bertarung dengannya. Namun, dia merasa tersinggung karena The Bronze Bomber--julukan Wilder--membawa namanya dalam konflik dengan petinju lain.
Baca Juga: Hadapi Joshua pada 12 Desember, Pulev: Tak Akan Mundur, Tak Akan Ditunda
"Baiklah. Jika itu yang ingin dia lakukan, baiklah. Tapi dia menyeret nama saya ke dalam lumpur," kata Joshua.