Tetapi Presiden Olimpiade Seiko Hashimoto memperingatkan pada Jumat lalu mengenai kemungkinan pelaksanaan Olimpiade tanpa penonton, baik penonton domestik maupun penonton dari luar negeri.
Wabah virus corona di Jepang tidak parah seperti di beberapa negara lain, dengan angka kematian 14.800 orang. Tetapi para ahli mengatakan gelombang berikutnya dapat menambah sibuk layanan medis saat Olimpiade dimulai.
Laporan media pada Senin mengatakan kemungkinan pemerintah pekan ini akan memperpanjang tindakan pencegahan virus di Tokyo dan di tempat-tempat lain, sambil menunggu keputusan mengenai jumlah penonton dalam setiap pertandingan Olimpiade.
Pembatasan saat ini, 5.000 penonton dalam setiap pertandingan, kemungkinan akan diubah, menurut laporan tersebut. Tidak ada lagi tiket yang akan dijual dan penonton dari luar negeri sudah dilarang hadir.
Atlet Olimpiade mulai berdatangan di Tokyo, dan pada Minggu (4/7), seorang pedayung Serbia dinyatakan positif terjangkit virus corona di bandara.
Selain itu, seorang anggota tim Uganda juga dinyatakan positif COVID-19 untuk kedua kalinya, setelah dipulangkan usai masa karantina.
Pada Minggu, seorang wanita berusia 53 tahun ditangkap karena menyemprot seorang pelari dalam acara kirab obor Olimpiade dengan menggunakan pistol air.
Wanita yang menyemprotkan cairan tidak dikenal kepada pelari yang sedang lewat sambil membawa obor itu mengaku secara terang-terangan bahwa dia menentang penyelenggaraan Olimpiade.
Baca Juga: Bintang NBA Luka Doncic Pimpin Tim Slovenia ke Olimpiade Tokyo