Dia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam upaya untuk menemukan Ssekitoleko.
Atlet tersebut menjawab teleponnya ketika seorang pejabat di Uganda meneleponnya sekitar pukul 6 sore, namun dia mengatakan tidak ingin berbicara dan menutup telepon.
Menurut pemerintah kota, tiket ke Nagoya dibeli sekitar pukul 06:30 pagi. Pusat kota adalah ibu kota prefektur Aichi, di mana sekitar 150 orang Uganda -- terbesar kedua di Jepang -- tinggal pada akhir tahun lalu, menurut data pemerintah yang dirilis Jumat.
Setelah dua kasus COVID-19 dalam tim, atlet Uganda baru mulai berlatih di kota Jepang barat itu pekan lalu.
Anggota delegasi Uganda pertama berusia 50-an dinyatakan positif COVID-19 setiba di bandara, Sementara delapan anggota yang tersisa melakukan perjalanan ke Izumisano. Anggota delegasi kedua yang dinyatakan positif berusia 20-an.
Pemerintah kota Izumisano tidak mengungkapkan apakah Ssekitoleko adalah anggota delegasi yang dites positif terpapar virus corona dengan alasan privasi, demikian dilansir dari Antara.