Suara.com - Cabang olahraga (cabor) panahan Korea Selatan sangat berprestasi di level internasional. Cabor panahan Indonesia pun diharapkan bisa mengukir prestasi serupa.
Legenda panahan Indonesia, Lilies Handayani mengatakan hal tersebut sangat mungkin terjadi. Secara teknik, menurut Lilies, pemanah Indonesia saat ini tidak kalah dari Korea Selatan.
"Saya kira ada (peluang), banyak (peluang). Secara teknis pemanah Indonesia tidak kalah dari Korea. Secara teknis, secara fisik di Korea juga ada yang kecil, Amerika juga ada, di kita (Indonesia) juga ada yang tinggi," kata Liles dalam acara webinar Yoursay Talk, Kamis (9/9/2021) sore.

Lilies Handayani merupakan legenda sekaligus pahlawan olahraga Indonesia. Ia adalah atlet panahan andalan Indonesia di masa lalu.
Wanita kelahiran Surabaya itu menjadi atlet panahan yang merebut medali pertama untuk Indonesia pada ajang Olimpiade Seoul 1988.
Ia tidak sendirian meraih prestasi tersebut, tapi bersama Kusuma Wardhani dan Nurfitriyana Saiman yang membuat ketiganya dijuluki Tiga Srikandi.
Sebagai pemanah legendaris, tentu Lilies paham yang membuat Indonesia tertinggal dari Korea Selatan. Menurutnya, atlet panahan di Korea Selatan banyak didukung berbagai hal.
"Korea itu atlet banyak, mereka punya sistem yang bagus, mereka punya biaya yang tak sedikit, punya pabrik peralatan yang sudah disalurkan ke seluruh dunia," jelas Lilies.
"Intinya mengenai prestasi secara keseluruhan kita memang kalah. Tapi, dengan memanfaatkan sedikit tenaga tentu saja kita bisa menang. Nggak usah 100 persen kalahkan hal-hal yang mereka lakukan, 30 persen saja bisa kalahkan mereka sudah bagus," lanjutnya.
Baca Juga: Atlet Panahan Bali Targetkan 2 Emas di PON Papua
Salah satu yang membedakan Korea Selatan dengan Indonesia dalam mengembangkan olahraga panahan adalah ketersediaan alat. Menurut Lilies, sekelas atlet nasional di Korea Selatan bisa memakai perlengkapan penunjang secara cuma-cuma.