Perdana Menteri Jean Castex mengawasi pertemuan komite antarkementerian bulan lalu di mana ia meminta Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin untuk membuat beberapa "saran" mengenai keamanan untuk lokasi Olimpiade, terutama upacara pembukaan.
Castex mengatakan dia menginginkan proposal "pada akhir tahun untuk upacara pembukaan dan paling lambat Juni 2022 untuk semua situs dan acara".
"Kementerian dalam negeri dan seluruh pemerintah mendukung upacara ini," kata Estanguet, menambahkan polisi akan dibantu oleh keamanan swasta di sepanjang 12 km dari tepi sungai yang dapat diakses.
Dalam sebuah wawancara dengan AFP, Estanguet berbicara tentang "kebanggaannya yang mutlak" karena telah mengerjakan ide ini.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade kami akan menyelenggarakan prosesi atlet di tengah kota, di atas sungai Seine," katanya.
"10.500 atlet dari 206 negara akan datang ke Paris dan melintasi kota dari timur ke barat untuk melihat dan menemukan pemandangan kota paling indah di negara kita.
“Kami memperkirakan setidaknya 600.000 orang, artinya 10 kali lebih banyak daripada di stadion seperti Stade de France misalnya.
"Ini benar-benar pertama yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya, "di mana kami berhasil menggabungkan aspek paling indah dari sejarah kami, budaya kami, warisan kami."
Estanguet mengatakan bahwa selain akan "sangat spektakuler", upacara itu juga akan "sangat populer", dapat diakses oleh orang dalam jumlah terbesar, termasuk beberapa yang gratis, ini yang pertama untuk sebuah upacara pembukaan Olimpiade.
Baca Juga: Greysia Polii Jadi Tokoh Paling Dicari Tahun 2021, Dapat Penghargaan dari Google
"Sebagai sebuah legasi dari Paris 2024, kami berkeinginan untuk meninggalkan Prancis sebagai negara yang lebih sporty dan Olimpiade kami dimulai dengan ambisi membuka peluang bagi semua orang untuk ambil bagian," katanya kepada AFP.