Suara.com - Enam pemain peserta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) terbukti terlibat pengaturan skor pada sejumlah pertandingan dalam kompetisi bola basket profesional musim 2021 lalu.
Sementara Mantan murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia siap beradu skill di MotoGP 2022. Kedua pembalap ini membela dua tim yang berbeda.
Berita di atas adalah dua dari lima berita olahraga yang menarik di kanal sport Suara.com, sepanjang Rabu (29/12/2021) yang kami rangkum di bawah ini:
1. Terlibat Pengaturan Skor, Enam Pemain IBL Dihukum Seumur Hidup

Enam pemain peserta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) terbukti terlibat pengaturan skor pada sejumlah pertandingan dalam kompetisi bola basket profesional musim 2021 lalu.
Lima orang berasal dari klub Pacific Caesar Surabaya, yaitu Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana, serta satu pemain dari Bali United Basketball, Yerikho Tuasela.
2. Tak Lagi Bersatu, Mantan Murid Valentino Rossi Siap Adu Skill di MotoGP 2022
![Pebalap veteran Valentino Rossi (tengah) bersama dua anak didiknya yang kini jadi pesaingnya di MotoGP 2019, Franco Morbidelli (kiri) dan Francesco Bagnaia. [AFP/Giuseppe Cacace]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/27/17210-valentino-rossi-franco-morbidelli-dan-francesco-bagnaia.jpg)
Mantan murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia siap beradu skill di MotoGP 2022.
Baca Juga: IBL Musim 2022 Tetap Terapkan Sistem Gelembung
Kedua pembalap ini membela dua tim yang berbeda. Franco Morbidelli bersama Monster Energy Yamaha sedangkan Francesco Bagnaia dengan Ducati Lenovo Team.
3. Perbasi: Tak Ada Ampun bagi Pelaku Pengaturan Skor
![Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih (kanan) dan Manajer Timnas Basket Indonesia Maulana Fareza Tamrella usai konferensi pers satu hari jelang laga perdana Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (19/2/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/19/38488-ketua-umum-perbasi-danny-kosasih-dan-manajer-timnas-basket-indonesia-maulana-fareza-tamrella.jpg)
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih menegaskan bahwa tak ada ampun bagi pemain yang terlibat dalam pengaturan skor hasil pertandingan atau match fixing.
Pernyataan tersebut disampaikan Danny menanggapi kasus match fixing yang dilakukan enam pemain peserta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) selama musim kompetisi 2021 lalu.