Profil Nizar Zulfikar, Setter Andalan Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2021

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 24 Mei 2022 | 07:11 WIB
Profil Nizar Zulfikar, Setter Andalan Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2021
Pevoli putra Indonesia, Nizar Zulfikar. [Instagram/@14nla]

Suara.com - Salah satu pemain yang ikut berjasa besar mengantarkan timnas voli putra Indonesia meraih medali emas SEA Games 2021 ialah Nizar Zulfikar.

Medali emas itu diraih Nizar Zulfikar bersama timnas voli Indonesia setelah menggasak tuan rumah Vietnam pada pertandingan final SEA Games 2021.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Dai Yen Arena, Quang Ninh, Minggu (22/5/2022) itu, Nizar Zulfikar dan kawan-kawan sukses membawa timnas voli Indonesia menang 3-0 atas Vietnam.

Tim tuan rumah memang dibuat tak berdaya saat menghadapi Indonesia. Mereka menyapu bersih tiga set awal dan menyudahi perlawanan Vietnam dengan skor 25-22, 25-18, dan 25-15.

Dengan medali emas ini, timnas voli putra Indonesia sukses memperpanjang dominasinya di kawasan Asia Tenggara. Sebab, ini adalah medali emas SEA Games ke-11.

Tak hanya itu saja, tim Merah Putih juga berhasil mengukuhkan dirinya sebagai peraih emas terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan SEA Games.

Sebelum meraihnya secara back-to-back pada 2019 dan 2021, Indonesia sempat meraih medali emas pada edisi 1981, 1987, 1989, 1991, 1993, 1997, 2003, 2007, dan 2009.

Profil Nizar Zulfikar

Nizar Zulfikar merupakan salah satu pemain bintang di dunia voli Indonesia. Pemain kelahiran 12 September 1994 ini punya popularitas yang mentereng di ajang Proliga.

Baca Juga: Apriyani / Fadia Fokus Bidik Peringkat Dunia Setelah Raih Emas SEA Games

Sejak masih berusia kanak-kanak, Nizar Zulfikar sebetulnya tak menyukai voli. Dia justru menggandrungi tenis meja, tenis lapangan, dan renang.

Perkenalannya dengan bola voli baru terjadi pada saat ia menginjak kelas empat sekolah dasar (SD). Ketika itu, ia sering melihat kakak perempuannya bermain voli.

Dia lalu memutuskan untuk ikut bermain. Ayahnya pun memintanya untuk berlatih secara mandiri dengan mengetes bola ke dinding. Sejak saat itu, ia mulai menekuni olahraga ini.

Lagi pula, ayahnya juga mantan pevoli di daerahnya. Kendati tak pernah mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda), tetapi Nizar justru mampu bergabung dengan timnas junior saat masih SMP.

Pasalnya, saat itu timnas voli Indonesia kekurangan pemain di posisi tosser. Pasalnya, tosser sebelumnya memilih mengundurkan diri.

Bakatnya di dunia voli terus terasah ketika dia bergabung dengan klub profesional asal Surabaya, Samator, ketika duduk di bangku kelas tiga SMP.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI