Pada tahun 2008, Nyck mampu menjuarai WSK World Series di kategori KF3 dan Kejuaraan Kart Junior Jerman.
Di tahun berikutnya atau 2009, Nyck melanjutkan prestasinya di dunia Kart dengan mempertahankan gelar juara dunia tingkat junior dan memenangi Kejuaraan KF3 Eropa.
Di tahun 2010 dan 2011, Nyck berhasil menjadi juara dunia Kejuaraan Karting, yang kian mengukuhkan dirinya sebagai pembalap muda bertalenta.
Talenta yang dimilikinya ini membawa Nyck naik tingkat ke ajang Formula Renault 2.0 yang ia ikuti pada tahun 2012 dan 2013.
Tak butuh waktu lama, Nyck berhasil menjuarai Formula Renault Eurocup dan Formula Renault 2.0 Alps Series pada tahun 2014.
Kiprah ini berlanjut saat Nyck menjadi juara 3 Formula Renault 3.5 dan masuk kelas Grand Prix dengan bergabung ART pada 2016.
Setahun berselang, Nyck naik tingkat dan membalap di Formula 2, di mana ia berkiprah di ajang ini hingga 2019 dengan membela empat tim.
Salah satu tim yang pernah ia bela adalah Pertamina Prema Theodore Racing. Di tim itu, ia menjadi rekan pembalap Indonesia, Sean Gelael.
Pada 2019, Nyck mengumumkan dirinya berkiprah di ajang balapan mobil listrik, Formula E dengan bergabung Mercedes-EQ.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Formula E Jakarta, Race Sore Ini Jam Berapa?
Kiprahnya di Formula E pun cukup mentereng. Di musim keduanya bersama Mercedes-EQ, Nyck berhasil keluar sebagai juara dunia Formula E usai finis dengan 99 poin, yang menjadi gelar perdana bagi timnya.