Cari Bibit Unggul, Audisi Umum PB Djarum 2022 Diperketat

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 18 Oktober 2022 | 16:37 WIB
Cari Bibit Unggul, Audisi Umum PB Djarum 2022 Diperketat
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin bersama jajaran Tim Pencari Bakat dan Legend Bulutangkis diantaranya Liem Swie King, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Liliyana Natsir, Hastomo Arbi, Richard Mainaky dan lainnya. [Dok. PB Djarum/Djarum Foundation]

Suara.com - Setelah absen dua tahun akibat pandemi Covid-19, Audisi Umum PB Djarum 2022 segera bergulir di GOR Djarum Jati, Kudus. Ajang pencarian bibit atlet ini bakal bergulir dari 19-23 Oktober 2022.

Audisi Umum PB Djarum 2022 akan berfokus mencari bibit atlet terbaik dari dua kelompok usia yakni U-11 dan U-13 baik putra dan putri.

Hingga Rabu (18/10/2022) pukul 12.00 WIB, tak kurang 2.334 pebulu tangkis belia ikut serta untuk memperebutkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan kelak bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengatakan Audisi Umum PB Djarum dengan tema #TeruskanSemangatJuara ini merupakan pijakan awal dalam proses pembinaan secara komprehensif yang akan dilakukan oleh PB Djarum.

Untuk itu, Yoppy menekankan bahwa proses seleksi akan berlangsung ketat demi menemukan bibit-bibit berkualitas yang kelak ditempa di asrama PB Djarum.

“Seperti yang selalu kami kampanyekan bahwa ekosistem bulutangkis perlu terus dikembangkan, salah satunya melalui pembinaan atlet usia dini. Inilah yang menjadi alasan mengapa seleksi melalui Audisi Umum menjadi penting untuk terus diselenggarakan," kata Yoppy Rosimin dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2022).

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin.  [Dok. PB Djarum/Djarum Foundation]
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin. [Dok. PB Djarum/Djarum Foundation]

"Karena, melahirkan para juara itu merupakan proses dari sebuah investasi jangka panjang yang harus dimulai sejak para atlet berusia usia dini,” ungkap Yoppy.

Lebih lanjut, demi mengakomodir antusias tinggi dari para orang tua atlet usia dini, Audisi Umum PB Djarum 2022 tidak membatasi jumlah peserta yang akan berlaga.

“Semoga para atlet usia dini bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menampilkan kemampuan terbaik mereka di atas lapangan. Karena, mereka yang terpilih bergabung dengan PB Djarum nantinya adalah atlet-atlet yang bisa menunjukkan kemampuan dan daya juang tinggi selama rangkaian Audisi Umum dan juga Tahap Karantina,” Yoppy menegaskan.

Baca Juga: Indonesia Gelar Kejuaraan Para Badminton Level Dunia Akhir Agustus 2022

Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto membenarkan bahwa edisi tahun ini akan menerapkan sistem penilaian yang lebih ketat dari edisi sebelumnya. Hal itu bertujuan untuk menjaring bibit atlet yang benar-benar berkualitas.

Berbeda dengan Audisi Umum terakhir pada 2019 silam, edisi kali ini akan menerapkan dua tahap screening yaitu bermain lima menit pada 19 Oktober dan bermain 10 menit pada 20 Oktober 2022. Hal itu bertujuan agar kualitas atlet dapat terlihat dengan jelas.

Setelah tahap screening, proses seleksi berlanjut ke tahap turnamen dari tanggal 21 Oktober hingga 23 Oktober 2022. Untuk kategori putra, para semifinalis di kelompok usia U-11 dan U-13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke tahap karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen.

Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto. [Dok. PB Djarum/Djarum Foundation]
Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto. [Dok. PB Djarum/Djarum Foundation]

Proses seleksi pada Tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding Audisi Umum tahun-tahun sebelumnya dari yang semula hanya satu minggu menjadi tiga minggu. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.

Tes fisik dilaksanakan guna mengukur daya tahan atlet dalam bertanding dan tes kesehatan untuk melihat apakah atlet rawan cedera atau tidak. Sementara psikotes terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran untuk mengukur taraf kecerdasan dan tes sosio-emosional sebagai tolak ukur kondisi sosio-emosi atlet dalam memecahkan permasalahan.

Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan Tim Pencari Bakat untuk meloloskan para atlet sebagai atlet PB Djarum, serta panduan bagi pelatih dalam menyusun program pembinaan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI