Tim asuhan pelatih Putut Marhaento itu kemudian bangkit untuk memenangi set ketiga dan keempat saat performa lawannya menurun. Namun, momentum itu gagal dipertahankan pada set penentuan atau kelima hingga menyerah 11-15.
"Lagi-lagi keputusan wasit yang tidak tepat merugikan tim kami. Set kedua itu seharusnya bisa kami ambil, tapi ya itulah kalau (keputusan) wasitnya justru mengganggu konsentrasi pemain,” kata Putut dengan nada kesal.
Kendati demikian, Putut mengakui Jakarta STIN BIN memang tim kuat dan bisa cepat bangkit ketika kondisinya tertekan. "Tim kami progresnya juga makin bagus dan mudah-mudahan pada sisa laga bisa mengambil kemenangan," tambahnya.
Hingga menyelesaikan sembilan laga, Jakarta Pertamax masih tertahan di peringkat tujuh dengan poin 6 (sama dengan Palembang Bank Sumselbabel) hasil dari dua kali menang dan tujuh kali kalah.
Dengan lima laga tersisa, Antho Bertiyawan dan kawan-kawan masih memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan satu tempat di babak empat besar.