Suara.com - Tangerang Hawks Basketball Club memutuskan untuk memutus kontrak salah satu pemain asing andalannya, Jarred Dwayne Shaw, akibat pelanggaran berat yang berkaitan dengan kasus narkoba.
Keputusan itu harus diambil meski Tangerang Hawks tengah bersaing ketat di paruh kedua musim Indonesian Basketball League (IBL) 2025.
Tangerang Hawks tengah menunjukkan performa impresif, termasuk kemenangan mengejutkan atas finalis IBL musim lalu, Satria Muda Pertamina Jakarta—kemenangan pertama sejak tim ini debut di liga profesional Indonesia pada 2022.
Dalam laga penting tersebut, Jarred Shaw tampil dominan dengan mencetak 28 poin, 12 rebound, dan 4 assist, yang menjadi kunci keberhasilan Hawks.
Namun, pada pertandingan selanjutnya melawan Prawira Bandung, Shaw tiba-tiba absen dari roster pertandingan. Ketidakhadirannya ternyata terkait dengan pelanggaran berat terhadap kontrak profesional yang diteken bersama klub.
Terbukti Langgar Kontrak dan Konsumsi THC

. IG (@slimnojim16_)
Melalui pernyataan resmi, manajemen Tangerang Hawks menyatakan bahwa Jarred Shaw melanggar etika dan disiplin sebagai pemain profesional, termasuk ketentuan dalam kontrak yang melarang konsumsi zat terlarang.
Pemain asal Amerika Serikat itu dilaporkan terlibat dalam konsumsi Delta 9 THC (Tetrahydrocannabinol), senyawa aktif yang terkandung dalam marijuana.
"Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan sangat menyesali pelanggaran hukum yang dilakukan Jarred Shaw," ujar Tikky Suwantikno, manajer tim Tangerang Hawks dikutip dari laman resmi IBL, Jumat (16/5/2025).
Baca Juga: Tatap IBL 2025, Pelita Jaya Siapkan Venue Keren!
Langkah Tegas dari IBL dan PERBASI
Menyikapi pelanggaran tersebut, Indonesian Basketball League (IBL) dan DPP PERBASI kompak mengambil langkah tegas.
Mereka menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang dan menegaskan tidak akan memberi ruang bagi siapapun yang terlibat dalam penggunaan narkotika.
"IBL bersama DPP PERBASI tegas akan melakukan black list, melarang mereka untuk bermain dan beraktifitas kembali di lingkungan IBL bagi yang terbukti melanggar hukum di Indonesia" kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Senada dengan itu, Ketua Umum DPP PERBASI Budisatrio Djiwandono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi pelaku penyalahgunaan narkoba dalam dunia bola basket Indonesia.
"Bahwa kita tidak memberikan toleransi kepada pemakai narkoba di dunia basket. Baik pemain, pengurus, petugas lapangan atau siapa saja yang terlibat penggunaan narkoba atau sejenisnya," tegas Budisatrio Djiwandono.