Namun, mereka bangkit di game kedua untuk memaksakan laga penentuan. Puncak dari drama terjadi di game ketiga, di mana mereka menang dengan skor tipis 74-73.
Kemenangan ini terasa semakin heroik karena Dewa United sempat tertinggal hingga 12 poin di awal kuarter keempat.
Saat kedudukan 66-54 untuk keunggulan Pelita Jaya, banyak yang mengira pertandingan telah usai.
Namun, Anak Dewa menunjukkan mentalitas baja. Dimotori oleh pemain asingnya, Jordan Adams, yang tampil dominan dengan mencetak 40 poin, mereka perlahan mengejar ketertinggalan. Joshua Ibarra juga tampil solid dengan catatan 13 poin dan 13 rebound.
Di sisa setengah menit terakhir, Dewa United berhasil membalikkan keadaan menjadi 73-74.
Pelita Jaya yang mencoba melawan di detik-detik akhir gagal mencetak poin, memastikan gelar juara IBL pertama dalam sejarah berpindah ke tangan Dewa United.
Keberhasilan ini menjadi buah dari konsistensi dan proses pembangunan tim jangka panjang.
Sejak bergabung dengan IBL pada tahun 2021, Dewa United selalu berhasil melaju ke babak playoff, namun baru kali ini mereka mampu melangkah hingga ke puncak tertinggi.
Kemenangan Dewa United tidak hanya menjadi sejarah bagi klub, tetapi juga memperkuat narasi bahwa IBL kini menjadi liga yang sangat terbuka, di mana setiap tim memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara.
Baca Juga: Perkiraan Nominal Gaji Rafael Struick Usai Resmi Gabung Dewa United, Lebih Besar dari di Brisbane?