- Cedera lutut parah yang berulang, khususnya pada bagian ACL, memaksa Jesita Putri Miantoro mengakhiri kariernya di Pelatnas PBSI
- Jesita meninggalkan catatan prestasi membanggakan, termasuk dua gelar internasional pada 2024
- Keputusan mundur Jesita mencerminkan betapa beratnya tekanan fisik dan mental yang dialami atlet
Suara.com - Pebulu tangkis spesialis ganda putri, Jesita Putri Miantoro, resmi mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI setelah terus bergulat dengan cedera lutut yang tak kunjung pulih meski sudah menjalani operasi Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Keputusan ini diumumkan PBSI melalui pernyataan resmi pada Senin (1/9/2025).
“Cedera berulang di tempat yang sama membuatnya harus pamit dari panggung bulu tangkis. PBSI mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Jesita selama berada di pelatnas. Selamat menapaki perjalanan baru Jesita,” tulis PBSI.
Jesita, yang baru berusia 23 tahun, terakhir kali tampil bersama pasangannya, Febi Setianingrum, pada Japan Masters 2024.
Namun, sejak mengalami cedera lutut parah di Indonesia Masters 2025, ia tak lagi turun di turnamen internasional.
Kondisi fisik yang tak kunjung membaik membuat Jesita akhirnya mengambil keputusan berat untuk gantung raket.
Sebelumnya, ia sempat membagikan kabar kondisinya lewat media sosial pada 16 Agustus lalu dengan mengunggah foto dirinya menggunakan kruk.
“Badminton telah menjadi separuh hidup saya, dan sudah tiga kali saya mengalami pendaratan buruk yang membuat ACL makin memburuk. Rasanya seperti ada bagian dari diri saya yang diambil,” tulis Jesita.
“Namun jauh di lubuk hati, saya menyadari betapa lelahnya saya secara fisik dan mental. Mungkin kali ini bukan tentang bangkit lagi, tapi tentang menerima bahwa saya sudah berusaha sebaik mungkin,” lanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
Meski kariernya harus berakhir lebih cepat, Jesita tetap meninggalkan jejak prestasi yang patut diapresiasi.
Bersama Febi Setianingrum, ia sukses mempersembahkan dua gelar juara internasional untuk Indonesia pada tahun 2024, yakni Kaohsiung Masters dan Indonesia Masters Super 2024 di Pekanbaru.
Tak hanya itu, pasangan Jesita/Febi juga berhasil menembus final Taipei Open 2024. Sayangnya, mereka kalah dari sesama wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, lewat pertarungan dua gim langsung 15-21, 16-21.
Capaian tersebut menandakan Jesita sempat menjadi salah satu pemain muda potensial di sektor ganda putri yang digadang-gadang bisa menjadi andalan Indonesia di masa depan.
Kontributor: Azka Putra