- Jawa Timur sabet 6 emas dari cabang gulat dan keluar sebagai juara umum.
- DKI Jakarta dominasi cabang judo dengan 7 emas.
- Jawa Barat jadi kampiun taekwondo lewat 10 emas.
Jawa Barat kembali menempel ketat di posisi kedua (5 emas, 4 perak, 7 perunggu), disusul Bali di posisi ketiga dengan 11 medali (3 emas, 3 perak, 5 perunggu).
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah I Gede Agastya Darma dari Bali.
Setelah absen panjang karena cedera lutut kanan sejak September 2024, Agas kembali ke matras di nomor +100 kg dan langsung menggondol emas usai menumbangkan Ardo Bambasta dari DKI Jakarta.
“Yang pasti saya bangga. Setelah cedera cukup lama, bisa kembali bertanding dan langsung dapat emas rasanya luar biasa,” kata Agas.
Atlet asal Karangasem itu menyebut medali emas PON Bela Diri 2025 sebagai bukti dirinya masih mampu bersaing di level nasional.
“Emas ini berarti saya masih ada, masih bisa bertarung, dan saya akan terus berlatih untuk hasil yang lebih baik lagi,” tegasnya.
Kemenangan Agas juga menambah koleksi emas judo Bali setelah I Made Sastra Dharma (-90 kg putra) dan Gede Ganding Kalbu (-100 kg putra).
Jawa Barat Kuasai Taekwondo
Cabang taekwondo lebih dulu rampung pada Selasa (14/10), dan Jawa Barat tampil sebagai juara umum dengan 14 medali (10 emas, 4 perunggu).
Baca Juga: Reda Manthovani Bawa Indonesia Harum di Korea! Raih Gelar Grand Master Taekwondo Dunia
Di bawahnya, Jawa Tengah mengoleksi 19 medali (4 emas, 6 perak, 9 perunggu), sedangkan DKI Jakarta berada di posisi ketiga dengan 11 medali (3 emas, 4 perak, 4 perunggu).
Posisi empat dan lima ditempati DIY dan Banten.
PON Bela Diri Sebagai Sport Tourism Kudus
Selama dua hari terakhir, Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, turut hadir di Djarum Arena untuk meninjau langsung jalannya kompetisi. Ia datang bersama jajaran KONI Pusat dan pengurus olahraga berbagai provinsi.
Victor menegaskan komitmen Djarum Foundation dalam memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia, khususnya cabang bela diri.
Ia membuka peluang kerja sama dengan berbagai organisasi untuk menjadikan Kudus sebagai pusat sport tourism yang berkelanjutan.
“Semoga bangsa Indonesia semakin giat dalam membina kemampuan bela diri, karena hal ini juga merupakan bagian dari upaya memperkuat kualitas jiwa dan raga bangsa,” tutur Victor.