- Kemenangan ini bermakna ganda bagi Imran.
- Selain membuka grup D yang berstatus "grup neraka" dengan kemenangan, Imran pun sukses membalas Pramod Bhagat.
- Pramod yang menduduki ranking sembilan dunia mengalahkannya dalam pertandingan final China Para Badminton Internationa.
Suara.com - Atlet Indonesia, Muhammad Al Imran, mengawali pertarungan di nomor tunggal putra klasifikasi SL3 pada ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 dengan manis.
Imran sukses mengalahkan jagoan India, Pramod Bhagat, dengan dua set langsung, 21-17, 21-14 di lapangan 4 GOR Indoor Manahan, Solo, Kamis (30/10) siang.
Kemenangan ini bermakna ganda bagi Imran. Selain membuka grup D yang berstatus "grup neraka" dengan kemenangan, Imran pun sukses membalas Pramod Bhagat.
Pramod yang menduduki ranking sembilan dunia mengalahkannya dalam pertandingan final China Para Badminton International, 21 September 2025 lalu. Ia kehilangan gelar setelah kalah lewat pertarungan rubber set, 21-15, 19-21 dan 16-21.
Kekalahan itu memberi pelajaran penting pada pertemuan kedua dengan Pramod. Atlet asal Bogor ini sedikit mengubah gaya bermainnya agar tak terkecoh dengan cara bermain Pramod.
"Alhamdulillah sangat bersyukur bisa mengalahkan Pramod. Saya bisa membalas kekalahan di Indonesia," kata Imran usai pertandingan.
"Di pertandingan ini saya sedikit mempercepat permainan, karena cara mainnya Pramod itu reli-reli panjang. Saat sedang bertahan main reli tiba-tiba kasih pukulan. Jadi, saya coba mencari celahnya," lanjut Imran.
Kemenangan ini sangat berarti karena Imran menganggap grup D sebagai final tunggal putra SL3. Selain Pramod yang berstatus peraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020, grup ini juga dihuni peraih medali emas Paralimpiade Paris 2024, Kumar Nitesh.
"Ini grup yang berat karena dua-duanya merupakan peraih medali emas Paralimpiade. Semoga saya bisa merealisasikan target untuk menjadi juara di turnamen kali ini," tutur Imran.
Baca Juga: Indonesia Para Badminton Internasional 2024: Tuan Rumah Hattrick Juara Umum
Sebelum terjun di ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, Imran sudah menjalani latihan keras. Peraih tiga medali emas PEPARNAS Solo 2024 ini bersyukur bisa masuk pemusatan latihan tim para bulu tangkis Indonesia yang membuat kemampuannya terus berkembang.
"Di pemusatan latihan yang menjadi pembedanya adalah sparing partner, karena ada banyak atlet-atlet senior yang punya pengalaman. Ketika sudah sering sparing dengan atlet-atlet yang punya pengalaman, permainan kita jadi ikut terbawa. Ketika bertanding juga menjadi lebih percaya diri," tutur atlet yang mengawali kiprah di para bulu tangkis tahun 2022 ini.
Di usia yang baru 22 tahun, Imran berharap bisa terus mengembangkan kemampuannya. Di klasifikasi SL3 nomor tunggal putra, Imran saat ini menduduki peringkat ke-10 dengan total 34.605 poin. Posisi teratas ditempati atlet berusia 35 tahun asal India, Manoj Sarkar dengan koleksi 51.319 poin.
"Pastinya saya pribadi inginnya memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Semoga kedepannya bisa lebih belajar dan berkembang lagi," pungkas Imran.