Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 05 Desember 2025 | 14:13 WIB
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Belasan Miliar. (Instagram/@taufikhidayatofficial)
Baca 10 detik
  • Wamenpora Taufik Hidayat mengapresiasi MAIR 2025 Jakarta karena dampak ekonomi signifikan bagi sektor pendukung, terutama UMKM.
  • Analis olahraga Aam Amjad memproyeksikan satu event lari dapat menghasilkan perputaran uang hingga Rp15 miliar.
  • Penyelenggaraan MAIR di berbagai kota menyebar manfaat ekonomi ke banyak lapisan masyarakat lokal dan industri kreatif.

Suara.com - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Milo Activ Indonesia Race (MAIR) 2025 Jakarta. Ajang olahraga itu dinilai memberi dampak ekonomi yang signifikan.

Ribuan peserta yang turun ke lintasan disebut bukan hanya memeriahkan suasana, tapi juga menggerakkan berbagai sektor pendukung, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Taufik menilai, event olahraga berskala massal seperti MAIR kini menjadi ruang yang inklusif dan mampu menghadirkan dampak berlapis.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi berbagai pihak—baik pemerintah maupun sektor swasta—telah memperlihatkan bagaimana industri olahraga dapat tumbuh sebagai kekuatan ekonomi baru.

“Event seperti MAIR kini menjadi wadah inklusif dengan dampak luas, bukan hanya membangun budaya olahraga, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui industri pendukung yang sangat beragam,” tegas Taufik.

Ia menambahkan, program olahraga yang konsisten diselenggarakan selama lebih dari lima dekade tersebut berperan penting memperluas pasar olahraga, meningkatkan kualitas event, serta membuka peluang ekonomi bagi UMKM, komunitas olahraga, apparel, teknologi olahraga hingga talenta muda.

Kemenpora, ujar Taufik, akan terus memperkuat sinergi untuk memastikan manfaat ekonomi tersebut dapat dirasakan lebih banyak orang.

Dari sisi pengamatan industri, analis olahraga Aam Amjad menyebut aktivitas lari tengah berada di puncak popularitasnya di banyak kota Indonesia, dan tren itu membawa efek ekonomi yang sering kali luput dari sorotan.

“Olahraga lari ini memberikan efek domino. Masyarakat makin aktif dan sehat, tetapi yang sering terlupakan adalah dampak ekonominya yang sangat besar,” ujar Aam.

Baca Juga: Gandeng Kejaksaan Agung, Kemenpora Awasi Anggaran Pemuda dan Olahraga Secara Ketat

Menggunakan simulasi sederhana, Aam menjelaskan bahwa jika satu event diikuti 5.000 peserta dan masing-masing membelanjakan sekitar Rp300.000, maka perputaran uang minimal mencapai Rp1,5 miliar dalam sehari.

Angka tersebut belum termasuk belanja di sektor transportasi, kuliner, hotel, merchandise, vendor event, hingga jasa fotografer.

“Untuk peserta dari luar kota, ada biaya penginapan, mobilitas, konsumsi, belanja oleh-oleh, hingga kunjungan wisata. Tidak salah jika total perputaran uang bisa mencapai Rp10–15 miliar hanya dari satu event lari,” jelasnya.

Aam menilai tren ini membuktikan bahwa industri olahraga berbasis event sudah berkembang menjadi mesin ekonomi yang berdampak pada banyak lapisan masyarakat.

Taufik juga menyoroti penyelenggaraan MAIR di berbagai kota seperti Makassar, Surabaya, Bandung, Medan, hingga Yogyakarta sebagai contoh penyebaran manfaat ekonomi yang semakin merata.

Setiap kota penyelenggara menikmati peningkatan aktivitas usaha lokal, mulai dari UMKM makanan dan minuman, suvenir, apparel, hingga jasa industri kreatif seperti event organizer, fotografer, videografer, dan relawan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI