- Thailand selaku tuan rumah SEA Games 2025 menghadapi kontroversi karena penarikan kontraktor di Chonburi akibat tunggakan pembayaran uang muka.
- Sejumlah pihak profesional, termasuk sutradara acara dan penyanyi Pat Klear, menuding panitia Thailand tidak profesional dan pemborosan anggaran.
- Masalah ini menambah daftar kesalahan sebelumnya seperti kesalahan bendera, lagu kebangsaan, dan pengumuman tertukar dalam SEA Games 2025.
Suara.com - Jelang pembukaan SEA Games 2025, tuan rumah Thailand kembali diterpa gelombang kontroversi yang memperburuk citra penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Menurut laporan Thairath, panitia penyelenggara SEA Games 33 menghadapi masalah serius di Provinsi Chonburi, salah satu lokasi utama penyelenggaraan setelah Songkhla dicoret akibat banjir.
Chonburi menjadi venue untuk cabang olahraga penting seperti sepak bola putri, angkat besi, hockey, hingga golf.
Namun, proyek renovasi dan pembangunan fasilitas di daerah tersebut terancam terhenti.
Salah satu kontraktor pelaksana pembangunan memilih menghentikan kerja sama karena panitia disebut tidak kunjung membayar uang muka sesuai kesepakatan.
“Panitia berjanji akan membayar uang muka pada 2 Desember, dan berdasarkan itu kami mulai bekerja. Tetapi hingga hari ini, kami belum menerima sepeser pun,” ujar pihak kontraktor kepada Thairath.
Keputusan kontraktor menarik diri menambah panjang daftar masalah teknis yang menghantui Thailand dalam persiapan SEA Games 2025.
Masalah tidak berhenti pada sektor konstruksi. Sejumlah pihak yang terlibat dalam persiapan acara juga menuding panitia melakukan tindakan tidak profesional.
Pada 3 Desember, seorang sutradara acara bernama Rueangrith Suntisuk mengungkapkan bahwa proyek yang dikerjakannya bersama tim selama lebih dari enam bulan mendadak dibatalkan tanpa pembayaran apa pun dari panitia SEA Games.
Baca Juga: SEA Games 2025: Hajar Timor Leste 1-6, Madam Pang Guyur Bonus ke Skuat Thailand U-22
Beberapa jam kemudian, gelombang kritik semakin besar setelah penyanyi terkenal Thailand, Pat Klear (nama asli Rannaphan Yungyuenpoonchai), turut mengungkapkan ketidakpuasannya kepada publik.
Melalui unggahan di media sosial, Pat menuding panitia telah memboroskan anggaran negara dan tidak menunjukkan profesionalisme sebagai penyelenggara ajang internasional.
Rentetan kontroversi terbaru ini muncul setelah serangkaian kesalahan memalukan dalam dua hari pertama perhelatan.
Panitia SEA Games 2025 sebelumnya disorot karena memajang bendera negara yang salah di situs resmi, gagal memutar lagu kebangsaan, hingga mengeluarkan pengumuman yang tertukar.
Kontributor: Azka Putra