Suara.com - Kelompok peretas mencuri lebih dari 650.000 password pelanggan restoran Domino's Pizza di Prancis dan Belgia. Kelompok yang menamakan diri Rex Mundi itu meminta tebusan sebesar Rp478 juta dari Domino's Pizza jika tidak ingin informasi itu diungkap pada publik.
Melalui sebuah posting di situs dpaste.de, kelompok peretas itu mengaku telah sukses membobol data pelanggan yang disimpan perusahaan tersebut. Mereka mengklaim telah mengunduh lebih dari 592.000 data, termasuk password dari pelanggan asal Prancis dan lebih dari 58.000 data milik pelanggan Belgia.
Informasi yang dicuri adalah nama, alamat, nomor telepon, alamat email, password, dan instruksi pengiriman pesanan. Kelompok itu juga mengaku sudah mencuri rincian kesukaan topping pizza pelanggan.
Namun, alih-alih khawatir, Domino malah bergeming. Melalui salah satu direkturnya, Andre ten Wolde, uang tebusan itu tidak akan dibayarkan, lantaran data keuangan belum ditembus para peretas.
Mereka meminta para pelanggan mengganti password, sebagai langkah antisipasi. Namun, menurut seorang peneliti di Kaspersky Lab, pengembang antivirus, David Emm, pencurian password tentu bisa berdampak buruk bagi pengguna. Pasalnya, orang cenderung suka memakai password yang sama untuk berbagai layanan di dunia maya.
Domino's Pizza merupakan restoran pizza yang membuka keanggotaan bagi para pelanggannya. Dengan keanggotaan tersebut, pelanggan bisa memesan pizza lewat online, mendapat diskon dan voucher. (Dailymail)