Suara.com - Konsorsium Korea Selatan yang terdiri dari Korea Development Bank (KDB), KORBI, dan GS E&C akan berinvestasi dalam bidang pengolahan sampah menjadi energi di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Komitmen tersebut tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman dengan PT NW Abadi, salah satu perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Bekasi dengan nilai investasi sebesar 120 juta dolar AS atau lebih dari Rp1,5 triliun.
Penandatanganan nota kesepahaman itu difasilitasi kantor perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau IIPC Seoul dan KBRI Seoul pada 9 Desember 2016 di Kantor KBRI Seoul. Wakil Duta Besar RI di Seoul Cecep Herawan menyampaikan kerja sama tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan Indonesia atas investasi di bidang energi terbarukan yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
"Isu lingkungan dan energi terbarukan memiliki peran vital yang dapat menentukan maju dan suksesnya pembangunan suatu negara," katanya dalam keterangan persnya, Kamis (15/12/2016).
Pejabat Promosi Investasi BKPM (IIPC) Seoul Imam Soejoedi menambahkan upaya pihaknya mendorong investasi di bidang energi terbarukan, khususnya pengelolaan sampah merupakan salah satu prioritas target investasi dari Korea Selatan. Investasi ini mendukung program Kepala BKPM Thomas Lembong untuk fokus mendorong investasi yang humanis dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian serta masyarakat secara langsung.
"Seperti yang selalu disampaikan oleh Kepala BKPM terkait investasi yang humanis, kami di Seoul turut mendukung dengan menjadikan bidang energi terbarukan ini sebagai salah satu prioritas target investasi dari para investor di Korsel. KBRI dan perwakilan BKPM di Seoul akan terus mengawal agar proyek ini dapat diimplementasikan secepatnya," jelasnya.
Vice Chairman KDB Bank menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan energi terbarukan di Indonesia, khususnya pengolahan sampah menjadi energi.
Sementara itu, PT NW Abadi yang diwakili oleh Teddy Sujarwanto mengatakan proyek pengelolaan sampah menjadi energi (waste-to-energy) yang akan dibangun di Kota Bekasi akan menjadi satu-satunya pengolahan sampah pertama di Indonesia dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan menggunakan thermal, teknologi yang ditemukan oleh perusahaannya.
Perusahaan itu merupakan pemilik konsesi/pemenang lelang untuk proyek pengelolaan sampah menjadi energi yang diperkirakan akan menghasilkan listrik sebesar 34,6 MW.
Nota kesepahaman tersebut merupakan hasil pertemuan Kepala BKPM Thomas Lembong dan Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea dengan konsorsium di Seoul yang telah dilakukan pada Oktober 2016 lalu.